PENGAMATAN KULTUR BAKTERI

PENGAMATAN KULTUR BAKTERI
( Laporan Praktikum Patogen Tumbuhan)







Oleh

Triono

1214121220












JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014


I.     PENDAHULUAN




1.1    Latar Belakang

Penyakit tanaman adalah suatu keadaan dimana tumbuhan mengalami gangguan fungsi fisiologis secara terus menerus sehingga menimbulkan gejala dan tanda. Gangguan fisiologis ini disebabkan oleh faktor biotik (bakteri, cendawan, virus dan nematoda) maupun faktor abiotik (suhu, kelembaban, unsur hara mineral) (Agrios, 1996).

Bakteri itu sendiri adalah organisme bersel tunggal terkecil, beberapa di antaranya hanya memiliki diameter 0,4 mm. Sel berisi massa sitoplasma dan beberapa bahan inti (dia tidak memilki inti sel yang jelas). Sel dibungkus oleh dinding sel dan pada beberapa jenis bakteri dinding sel ini dikelilingi oleh lapisan lendir atau kapsula. Kapsula terdiri atas campuran polipeptida dan polisakarida (Gaman dan Sherrington, 1992) .

Untuk mempelajari bakteri maka dilakukan isolasi yang merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Pelczar, 1986). Maka dari itu perlu dilakukannya praktikum pengamatan kultur bakteri selain untuk identifikasi bakteri pengamatan ini juga digunakan untuk mengetahui tingkat virulen suatu bakteri.

1.2    Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat virulen dari bakteri dan mengetahui kultur bakteri.
II.      METODOLOGI PERCOBAAN




2.1    Alat dan Bahan


Alat bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain cawan petri hasil kultur bakteri dengan teknik penggerosen dan tebar dengan media PDA,TZC (Tetrazolium chlorida), dan alat tulis, dan camera.



2.2 Prosedur Kerja


Prosedur kerja pengamatan kultur bakteri ini antara lain langkah sebagai berikut:
1.    Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2.    Diamati hasil kultur bakteri dalam cawan petri tersebut
3.    Dicatat hasil pengamatan dengan parameter pengamatan:
-       Warna Koloni
-       Bentuk dan
-       Permukaan Lendir
4.    Setelah dicatat hasilnya kemudian di foto cawan petri  atau media hasil kultur bakteri tersebut untuk dibuat laporan.







III.   HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN




3.1    Hasil Pengamatan


Hasil dari pengamatan kultur bakteri antara lain sebagai berikut:

NO
FOTO
KETERAANGAN
 1


Foto disamping merupakan hasil isolasi bakteri dengan metode gores. Hasil bateri yang tumbuh berwarna putih susu kotor
 2


Foto disamping merupakan hasil isolasi bakteri dengan metode gores. Hasil bateri yang tumbuh berwarna merah keunguan.
 3
 
Foto disamping merupakan hasil isolasi bakteri dengan metode tebar. Hasil bateri yang tumbuh berwarna merah keunguan dan berbentuk bulat-bulat.

3.2    Pembahasan



Pratikum kali ini yang akan dilakkan adalah uji fluoresensi. Uji  Fluoresensi adalah uji yang dilakukan pada media King’s B untuk mengetahui suatu bakteri tergolong dalam kelompok bakteri berpendar atau tidak. Media King’s B adalah media yang miskin Fe. Dengan demikian, akan memacu bakteri untuk berpendar agar dapat menyerap Fe.

Uji virulensi adalah untuk menguji apakah suatu pathogen tersebut tergolong bakteri virulen atau avirulen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan media TZC (Tetra Zolium Chloride). Jika virulen, maka bakteri akan berwarna pink dengan pinggir putih sedangkan yang avirulen akan terbentuk koloni berwarna merah. Bakteri yang virulen menunjukkan bentuk koloni tidak beraturan, berlendir warna merah muda dibagian tengah, dan dikelilingi lendir berwarna putih susu kotor dengan elevasi dari permukaan koloni agak sedikit konveks. Sedangkan koloni nonvirulen berwarna merah dan merah kebiruan atau ungu, tidak berlendir dan elevasi agak menonjol (Brown et al.1980).

Jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri:

a.        Ralstonia solanacearum
Klasifikasi bakteri penyebab layu tersebut adalah (Agrios, 2005):
Kingdom         : Procaryotae
Divisi              : Gracilicutes
Kelas               : Proteobacteria
Famili              : Pseudomonadaceae
Genus              : Ralstonia
Spesies            : Ralstonia solanacearum

Bakteri R. Solanacearum akan tumbuh membentuk koloni. Ciri-ciri koloni bakteri berbentuk bulat cembung, pinggir rata, berwarna putih susu kebasah – basahan. Karakteristik bakteri R. Solanacearum adalah memliliki gram negatif, berbentuk batang lurus atau bengkok, ukuran (0,5 – 1,0 μm) x (1,5 – 4,0 μm) memiliki satu atau lebih flagela polar, katalase positif dan bersifat aerobik.

b.  P. fluorescens
Kerajaan:
Filum     :
Kelas     :
Ordo      :
Famili     :
Genus     :
Spesies   :
P. fluorescens
 bakteri Pseudomonasfluorescent menunjukkan hasil berlendir dan lengket sehingga mengindikasikan bakteri ini tergolong kedalam bakteri gram negatif.

c.    Erwinia sp.
Klasifikasi:
Kingdom         :   Bacteria
Divisio             :  Proteobacteria
Kelas               :   Gammaproteobacteria
Ordo                :   Enterobacteriales
Famili              :   Enterobacteriaceae
Genus              :   Erwinia
Spesies            :   Erwinia sp.
(Avandy, dkk, 2011)

Erwinia sp. Berlendinr dan berlubang sering menyerang jaringan tanaman yang hidup, bersifatpatogen pada tanaman sayuran seperti menyebabkan gejala busuk lunak.


IV.   KESIMPULAN




Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.      Fungsi TZC untuk mengetahui sifat virulen suatu bakteri apakah bakteri termasuk virulen atau tidak.
2.      Hasil TZC yang dinyatakan virulen memiliki bentuk tidak teratur, warna koloni ungu atau merah pinggiran putih dan koloni cembung.
3.      Hasil TZC yang tidak virulen memiliki bentuk koloni bulat, berwarna merah dan koloni sangat cekung.
4.      Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman antara lain Ralstonia solanacearum, P. Fluorescens, Erwinia sp.
5.      Teknik kultur bakteri dapat dilakukan dengan isolasi penggoresan dan tebar menggunakan media agar PDA dan TZC.


DAFTAR PUSTAKA



Agrios G N. 1996. Plant Pathology. Gainesville: University of Florida.

Avandy, U; Dewi, R.M.; dan Rahayu, S.K.,2011. Tugas Mata Kuliah Perlindungan Tanaman Penyakit Busuk Lunak Erwinia carotovora. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014 pukul 21.05 WIB.

Michael J. Pelczar, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Universitas Indonesia Press.Jakarta.

Mira A.2014.http://miraaryuni15.blogspot.com/2014/05/vbehaviorurldefaul tvmlo_21.html. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014 pukul 20.00 WIB.

M.Mutazam.2010.Bakteriologi.http://azamunram.blogspot.com/p/laporan-akhir-praktikum.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 pukul 19.25 WIB.

Rizal.2011.Laporan Praktikum Tentang.Bakteri.http://rizalsuhardieksakta.
blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-tentang-bakteri.html. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 pukul 19.17 WIB.






LAMPIRAN

Post a Comment

[blogger][disqus][facebook][spotim]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

triono. Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget