Laporan BHT Struktur Tubuh Serangga

STRUKTUR TUBUH SERANGGA
(Laporan Pratikum Bioekologi Hama Tumbuhan)







Oleh:
Kelompok 9
Santia Putri                             1214121201
Sidarlin                                    1214121205
Yongky Lavia Foda                1214121234
Yuana Ariyanti                       1214121236
Yuni Dzulhia                           1214121237










JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

I.                   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam berbudidaya tanaman ada beberapa masalah yang akan kita hadapi. Salah satunya adalah hama yang menyerang tanaman. Hama adalah organisme yang mengganggu tanaman dan menimbulkan kerusakan hingga ambang ekonomi. Terdapat berbagai hama yang menyerang tanaman. Salah satunya adalah serangga. Serangga adalah kelomopok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungku enam karena itulah disebut juga Hexapoda (berkaki).

Dalam praktikum kali ini akan dilakukan pengenalan struktur tubuh serangga sekaligus untuk mengetahui klasifikasi serangga sampel-sampel morfologinya, pengendalian, daur hidup dan perannya dalam lingkungan


1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut
1.        Mengetahui morfologi serangga yang diamati.
2.        Mengetahui perannya dalam lingkungan.
3.        Mengetahui daur hidup dan cara pengendaliannya.



II.                TINJAUAN PUSTAKA


ORDO LEPIDOPTERA

Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta
Ciri-ciri :
·         Sayap depan dan seluruh tubuhnya bersisik, sisik inilah yang memberi warna pada sayap
·         Serangga dewasa tidak menjadi hama, yang menjadi hama adalah larvanya
·         Larva berbentuk ulat (tipe eruciform) mempunyai tungkai palsu
·         (false leg) sebanyak 5 pasang di abdomen
·         Tungkai sejati terdapat pada toraks
·         Metamorfosis Holometabola
Sifat hidup larva
·         Pemakan daun, bunga, buah
·         Penggerek batang dan buah
·         Pemakan akar dan buah


·         Predator pada berbagai jenis kutu tanaman (Eublema)
Lepidoptera terbagi menjadi 3 (tiga) golongan :
1. Golongan Kupu-kupu (butterfly), aktif siang hari (Diurnal)
2. Golongan Skipper, aktif petang hari (Krepuskular)
3. Golongan Ngengat (moth), aktif malam hari (Nokturnal)
Contoh hama penting dari Ordo Lepidoptera
Famili Sphingidae
Famili Psychidae; menyerang daun jambu air
membentuk kantung ditutupi oleh permukaan daun, gejala kerusakan
daun berlubang
Famili Limacodidae; berwarna hijau, terdapat pada daun kelapa.
Tungkai memiliki banyak rambut
Famili Papilionidae; berwarna hijau, terdapat pada kuncup daun jeruk.
Sayap Imago memiliki papil
Famili Hesperiidae; Ulat penggulung daun pisang
Famili Pyralidae; hama pada tanaman padi
Famili Noctuidae

ORDO ISOPTERA
Rayap merupakan serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidup rayap  terdiri dari
telur --> nympa  --> dewasa

sedangkan semut ber-metamorfosis sempurna yang meliputi fase
telur --> larva --> pupa --> dewasa.

Kelompok serangga ini mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih baik dibandingkan serangga lainnya. Kemampuan ini karena rayap hidup dalam sebuah koloni yang mempu bertahan hidup lama. Dalam setiap koloni rayap pada umumnya terdapat tiga kasta yang dinamai menurut fungsinya masing-masing:
- Kasta Pekerja
- Kasta Prajurit
- Kasta Reproduksi (Primer : Raja & Ratu dan Suplementer)
Dalam hal ini bentuk (morfologi) dari setiap kasta berbeda satu dengan yang lain yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Kasta pekerja merupakan anggota yang terbanyak jumlahnya dalam koloni, berwarna pucat tanpa mata faset. Mendibelnya relatif kecil bila dibandingkan dengan Kasta prajurit. Kasta pekerja berfungsi mencari makan, merawat telur, membuat serta memelihara sarang. Mereka berperan dalam mengatur efektivitas koloni dengan jalan membunuh dan memakan individu-individu yang lemah atau mati untuk menghemat energi dalam koloninya. Sifat kanibalisme seperti ini umum pada setiap jenis rayap dan sering berhubungan erat dengan perilaku lainnya yang disebut TROFALAKSIS, yakni saling menjilat tubuh sesamanya sekaligus memakan lapisan kutikulapada stomodaeum atau proktodaeum yang dikeluarkan pada proses ganti kulit (ecdysis).

Kasta Reproduksi Primer, terdiri dari serangga-serangga dewasa yang bersayap dan menjadi pendiri koloni (raja dan ratu). Bila masa perkawinan telah tiba imago-imago ini terbang keluar dari sarang dalam jumlah yang besar. Masa bersilang (swarming) ini merupakan masa perkawinan dimana seasang imago (jantan dan betina) bertemu dan segera menanggalkan sayapnya serta mencari tempat yang sesuai di dalam tanah atau kayu. Tugas dari ratu sepanjang hidupnya adalah bertelur sedangkan makanannya dilayani oleh para pekerja. Seekor ratu mampu hidup 6 sampai 20 tahun bahkan sampai berpuluh-puluh tahun. Apabila reproduktif primer mati atau koloni membutuhkan penambahan reproduktif bagi perluasan koloninya maka dapat dibentuk reproduktif sekunder (neoten). Neoten juga akan terbentuk jika sebagian suatu koloni terpisah (terisolasi) dari sarang utamanya sehingga suatu koloni baru terbentuk. Kasta ini dapat terbentuk beberapa kali dalam jumlah yang besar sesuai dengan perkembangan koloni. Kasta prajurit mudah dikenal karena bentuk kepalanya besar dengan penebalan kulit yang nyata. Kasta ini mempunyai rahang (mandibula) yang besar dan kuat. Kasta prajurit berfungsi melindungi koloni terhadap gangguan dari luar.


ORDO ORTHOPTERA
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.

  Berasal dari kata orthos yang artinya”lurus” dan pteron artinya “sayap”.
   Golongan serangga ini sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator.
  Sewaktu istirahat sayap bagian belakangnya dilipat secara lurus dibawah sayap depan.
  Sayap depan mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran sayap belakang.
  Alat mulut nimfa dan imagonya menggigit-mengunyah yang ditandai adanya labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
  Tipe metamorfosis ordo ini adalah paurometabola yaitu terdiri dari 3stadia (telur-nimfa-imago).

Beberapa contoh serangga jenis ordo orthoptera :
  1. belalang kayu (Valanga nigricornis Burn.);
  2. belalang pedang (Sexava spp.);
  3. jangkrik (Gryllus mitratus Burn dan Gryllus bimaculatus De G.);
  4. anjing tanah (Gryllotalpa africana Pal.).

ORDO HEMIPTERA

  Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis serangga dari ordo ini  pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang mengisap tubuh serangga lain.
  serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami modifikasi, yaitu setengah didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan syap belakang seperti selaput tipis.
  Paurometabola merupakan tipe perkembangan hidup dari ordo ini yang terdiri dari 3 stadia yaitu telur > nimfa > imago.
  Tipe mulut menusuk-mengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan stylet yang berfungsi sebagai alat pengisap. Nimfa dan imago merupakan stadium yang bisa merusak tanaman.
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain.
Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.
Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah.
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya.
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
  1. kepik buah jeruk (Rynchocoris poseidon Kirk);
  2. hama pengisap daun teh, kina, dan buah kakao (Helopeltis antonii);
  3. walang sangit (Leptocorixa acuta Thumb);
  4. kepik buah lada (Dasynus viridula).




III.             HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pengamatan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:
No.
Gambar
Keterangan
1

Mantis religiosa (belalang sembah)

2

http://itp.lucidcentral.org/id/palms/sap/images/ParthDraFull_mh.jpg

Tirip ( Thrips tabati L.)

3

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9e_yT1Q62LA5su68uI60SxIlBlDm3R4bHnENiy9OPtsEL-_KZ_r3BfPscZDvv-orOsrkqTYcdN97s2KoULp9my4_AFhelP9DFO2mId9gstRAQRzsBFQUkZjliU8Oik5_bewUW95Q04QQi/s320/908883_kecoa5.jpg


Kecoa (Periplaneta sp.)


4

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7HwdomqptroNJ5lg1d4OQx-wSPk-de4e34v_iHfSRmw9TVIUUoL8DjjocwLwZFCOdA0XoENWcmRF4vqT2z7wlR4g0lNvff3Sh4cbbx4vNsC1AHeiL99-gIp6YulczQf0mI-HjIl-jGQ3m/s320/jangkrik.jpg


Jangkrik (Gryllus assimilis)

5


Laron




3.2 Pembahasan
Pembahasan
1.      Thrips ( Thrips tabati L.)
a.       Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Thysanoptera
Family             : Thripidae

b.      Siklus Hidup
Telur
Telur dari hama ini berbentuk oval atau bahkan mirip seperti ginjal yang ada pada manusia, imago betina akan memasukkan telurnya ke dalam jaringan ephidermal daun dengan bantuan ovipositirnya yang tajam. Ukuran telurnya sangat kecil sehingga jarang terlihat dengan mata telanjang. Telur ini diletakkannya dalam jumlah yang besar, dengan rata-rata 50 butir tiap induk. Letak telur akan mudah diketahuai dengan memperlihatkan bekas tusukan pada bagian tanaman tersebut dan biasanya disekitar jaringan tersebut terjadi pembengkakan. Telur-telur ini akan menetas sekitar 3 atau 7 hari. Setelah peletakan oleh imago betina.

Nimfa
Thrips muda atau nimfa akan berwarna putih pucat atau kekuningan sampai kepada berwarna jernih. Biasanya thrips muda ini gerakannya masih sangat lambat dan pergerakannya hanay terbatas pada tempat dimana dan memperoleh makanan. Nimfa terdiri dari empat instar, dan instar pertama sudah mulai menyerang tanaman. Sayap baru akan terlihat pada masa pra-pupa. Daru hidup sekitar 7-12 hari.

Imago
Imago akan bergerak lebih cepat disbanding dengan nimfanya, telah memiliki sayap yang ukurannya relative panjang dan sempit, imago ini tubuhnya berwarna kuning pucat sampai kehitaman. Serangga dewasa berukuran 1 – 2 mm. imago betina dapat  bertelur sampai 50 butir yang ditanamnya kedalam jaringan epidermal daun dengan bantuan ovipositornya yang tajam.

Peran
Selain sebagai hama yang langsung menyerang tanaman, thrips juga berperan sebagai vector penyakit, predator dan penyerbuk (pollinator).
Pengendalian
Mekanis
Tempatkan perangkap kuning (yellow trap) dilahan. Tanaman terdserang segera dicabut dan dibakar untuk mencegah penyebaran meluas.
Budidaya
Lakukan penanaman serentak, mengurani gulma di sekitar tanaman, menutup tanah dengan mulsa.
Kimiawi
Penggunaan insektisida, misal: regen 50 sc atau decis 25 Ec pada helai daun dan disemprot setap minggu selama sebulan atau sampai serangan berhenti.

Laron atau ratu Laron
a.       Klasifikasi
Kingdom : animalia
Sub kingdom : metazoa
Filum : arthropoda
Kelas : serangga
Ordo : orthoptera

b.      Siklus hidup / metamorphosis
Siklus hidup rayap dimuali dari telur. Telur berwarna jingga transparan yang kemudian akan berkembang menjadi larva akan tumbuh menjadi nimfa atau rayap muda. Ketika dewasa rayap akan dibagi menjadi 3 koloni / kasta. Kasta pertama adalah kasta pekerja yang bertugas mencari dan menyimpan makanan, memperbaiki sarang. Kasta kedua adalah kasta prajurit yang bertugas untuk menjaga dan melindungi seluruh koloni. Kasta terakhir adalah kasta reproduksi atau Laron, Laron inilah yang akan menjadi raja dan ratu koloni baru setelah mereka kawin dan betina bertelur

Peran
Laron merupakan salah satu tahap perkembangan rayap, serangga yang hidup berkoloni seperti semut. Rayap memiliki 3 kasta yaitu, kasta reproduktif, prajurit dan pekerja. Laron merupakan salah satu fase dewasa dari kasta reproduktif. Jika sayap Laron sudah tumbuh, maka iya akan terbang mencari pasangannya. Setelah kawin sayap Laron akan tanggal karena tidak diperlukan lagi mereka akan membangun koloni baru dan akan menjadi raja dan ratu dalam koloni tersebut. Laron bukanlah predator. Pada dasarnya jika jumlah Laron sedikit tidak akan menjadi masalah, namun karena jumlah rayap sebelum menjadi Laron sangat banyak bahkan hingga jutaan dalam 1 koloni, membuat pengendaliannya sulit, terlebih jika koloni membuat sarang didalam tanah. Rayap menyebebkan kerugian ekonomis karena sering beresarang dalam perabotan kayu dirumah-rumah dan memakannya.

Pengedalian
Karena yang menjadi maslaah adalah keberadaan rayap yang jumlahn ya besar maka harus dilakukan pengendalian. Salah satunya mengaplikasikan Ne karena mobilitas Ne sangat mendukung pencapaian target hama sasaran dan habitan Ne sesuai dengan habitat rayap

Kecoa (Periplaneta sp.)
Kalsifikasi
Kingdom : animalia
Filum :arthropoda
Kelas : insecta
Ordo : orthopthera
Family : blattellidae
Genus : teriplaneta

Siklus hidup
Siklus hidup kecoa dimulai dari telur. Telur kecoa menjadi lipas muda. Bentuk kecoa muda mirip dengan kecoa dewasa. Bedanya kecoa muda tidak bersayap, kecoa tidak melalui tahap pupa sehingga metamorphosis tidak sempurna. Kecoa dewasa tumbuh semakin besara dan memiliki sayap yang terkadang digunakan untik terbang dengan ketinggian yang rendah. Kecoa dewasa bertelur di air kotor dari sinilah siklus hidup kecoa dimulai kembali.

Peran
Selain sebgai hama dan predator kecoa mempunyai peran yang cukup penting dalam penularan penyakit (sebagai vector), antara lain :
-          Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikroorganisme pathogen
-          Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing
-          Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi seperti dermatitis, gatal-gatal, dan pembengkakan kelopak mata
Pengendaliannya
Pengendalian umumnya dilakukan dengan insektisida. Karena penggunaan insektisida memiliki beberapa keuntungan seperti kemudahan dalam pengaplikasiannya, efektifitas yang tinggi, daya kerja yang cepat, dan dapat digunakan setiap waktu namun penggunaan insektisida yang tidak tepat dan berlebihan secara terus menrus akan mengakibatkan resistensi pada serangga terhadap insektisida tersebut.

Jangrik (Gryllus assimilis)
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropida
Kelas : insecta
Ordo : arthropoda
Family : grylludae
Genus : grylus

Siklus hidup
Telur
Telur-telur dari manga gryllus berbentuk silindris seperti buah pisang ambon, berwarna kuning muda bening dengan panjang rata-rata 2,5-3mm. disalah satu bagian atas dari telur ada tonjolan yang disebut opentulum. Tonjolan ini merupakan celah untuk keluarnya nimfa  dari dalam telur. Kulit telur tidak akan pecah sekalipun ditekan karena sangat liat dan kuat, tetapi dapat pecah bila ditusuk. Kulit telur yang kuat ini berfungsi melindungi bagian dalam telur. Tanda-tanda telur yang tidak bisa menetas adalah berwarna kuning agak gelap dengan permukaan keriput



Peran
Selain sebagai hama di dalam ekosistem jangkrik juga berperan sebagai decomposer detritifor, predator, pengurai dan produsen pakan hewan.

Pengendalian
Pengendalian jangkrik dapat dilakukan dengan pengaplikasian insectisida atau secara mekanis dengan menggunakan lampu atau obor dalam perangkap pada malam hari, biasanya jangkrik akan berdatangan dengan sendirinya lalu tinggal ditangkap.
Belalang sembah ( Stagmomantis carolina)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insect
Ordo : orthoptera
Family : matidae
Genus : stagmomantis

Siklus hidup
Telur
Telur diletakan pada cabang tanaman dalam sarang yang dibentuk oleh betina. Masing masing sarang berisis 200 telur atau lebih. Telur berwarna coklat kemerahan. Lama stadia telur adalah 5 – 8 minggu.

Nimfa
Nimfa keluar dari ssarang secara bersama-sama. Ukuran nimfa lebih kecil dari dewasa. Dan sayapnya belum sempurna. Nimfa berganti kulit beberapa kali. Nimfa berwarna putih, kuning, ungu, dimana bentuk dan warnanya berubah seperti bunga. Nimfa mengalami 5 instrar.

Imago
Imago betina yang telah kawin akan langsung memakan imago jantan. Setelah itu, betina akan berada dalam sarang dan bertelur. Imago berwarna haju cerah. Stadia imago kurang lebih 4 bulan

Peran
Belalang sembah adalah predator dari beberapa spesies hama. Oleh karena itu, saat ini banyak dilakukan pelestarian belalang sembah untuk dijadikan musuh alami

Pengendalian
Pada dasarnya, belalang sembah adalah predator sehingga tidak perlu dikendalikan. Namun apabila keberadaannya berlebihan perlu dilakukan pengendalian. Dapat dilakukan dengan mengguankan insectisida atau bahan kimia lain.







IV.             KESIMPULAN


Dari pembahasan pada ordo bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.        Kecoa, jangkrik dan belalang sembaj berperan sebagai predator.
2.        Pengendalian hama secara kimiawi menjadi alternative karena lebih efisien dalam memberantas hama
3.        Setiap serangga memiliki struktur khas masing-masing.




DAFTAR PUSTAKA


Akhmad, Fadloli. 2013. Pengenalan Ordo Serangga. http://bertani-bertani.blogspot.com/2013/04/pengenalan-ordo-serangga.html
Diunggah pada 04 April 2013

Diunggah pada 21 Januari 2009.

Nurhudiman. 2013. Pengenalan Spesies Srangga Hama. http://www.nurhudiman.com/2013/04/pengenalan-spesimen-serangga-hama-ordo.html
Diunggah  pada tanggal 17 April 2013.

Pracaya. 2007. Hama dan penyakit tanaman. Jakarta

Semangun, H. 1991. Serangga. Gajah mada press. Yogyakarta.

Wahyudi, Roony. 2013. Macam-macam Ordo Serangga. http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/01/macam-macam-ordo-serangga.html
Diunggah pada 17 Januari 2013.

Wigiman. 2003 hama tanaman : cermin morfologi, biologi, dan gejala serangan. Gm press Yogyakarta.


Post a Comment

[blogger][disqus][facebook][spotim]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

triono. Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget