BIOLOGI
GULMA:
ORGAN
PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYEBARAN GULMA
(
Laporan Praktikum Ilmu Teknik Pengendalian Gulma )
Oleh
Kelompok III :
Triono
1214121220
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
DAFTAR ISI
hal
COVER.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB
I. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.1
Hasil Pengamatan.................................................................................3
Gulma
Golongan Daun Lebar................................................................ 3
Gulma Golongan Rumput...................................................................... 4
Gulma Golongan Teki............................................................................ 5
1.2 Pembahasan...........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20
LAMPIRAN
BAB
1. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Pengamatan
No
|
Jenis Gulma
|
Gambar Organ Perkembangbiakan dan
Bagiannya
|
Alat Bantu Penyebarannya
|
|
1
|
Daun Lebar
|
(Lantana camara)
Dengan cara generatif melalui biji
dan stek batang bisa melalui angin
http://www.academia.
edu/7861491/Lantana_
Camara.
|
||
2
|
Daun Lebar
|
(Hyptis capitata jacq)
Melalui biji, bunga
berkarya.
blogspot.com
/2011/01/karya-ila-ratna.html
|
||
3
|
Daun Lebar
|
(Erigeron sumatransis)
Alat penyebarannya melalui biji
Downloads/gulma_
minggu_3dan4_2012.pdf
|
4
|
Daun Lebar
|
(Erechtites
valerianifolia)
Perbanyakan
melalui biji
wordpress.com/2011/06/
|
|
5
|
Rumput
|
(Imperata cylindrica L.)
Perbanyakan melalui biji dan akar rimpang.
com/2012/04/pathogen.html
|
|
6
|
Rumput
|
(Echinocha colonum)
Perbanyakan melalui biji
com/2013/05/makalah-identifikasi-gulma.html
|
|
7
|
Rumput
|
(cloris parbola)
Penyebaran melalui biji
com/doc/191598035
/Biologi-Gulma-Alat-Penyebaran
|
8
|
Teki
|
(ciperus rotundus)
Perbanyakan melalui biji dan
bunga.
/file.php/14/Pengendalian
_Gulma/BAB3_
Biologi_Gulma.pdf
|
|
9
|
Teki
|
(Ciperus Kyllinga)
Penyebarannya melalui biji.
com/url?sa=t&rct=
j&q=&esrc=s&source
=web&cd=9&cad=
rja&uact=8&ved=
0CGgQFjAI&url=
http%3A%2F%2F
stifamana.blogspot.
com%2F2013%2F0
5%2Fmakalah-identifikasi
gulma.html&ei=
7fE7VJ6SOo6OuASQ8o
CoCQ&usg=AFQjCNF0Zh
xVupbzGe
WW089ROsMiQBF_3w
|
|
10
|
Teki
|
(Fimbristilis sp)
Penyebaran Melalui
biji stolon.
blogspot.com/2010/04
identifikasi-gulma.html
|
1.2 Pembahasan
Keberhasilan suatu jenis organisme dalam berevolusi
biasanya di ukur dari banyaknya jumlah individu yang dihasilkan, luas daerah di
permukaan bumi yang dikuasainya,macam-macam habitat yang ditempati,
dan potensi untuk menurunkan sifat-sifat genetis yang sama ke generasi
berikutnya
Ada tiga kriteria umum yang dapat digunakan untuk
menjelaskan vegetasi gulma dalam kaitanyya dengan hal yang di atas , yaitu:
1.
Mempunyai Daya
Reproduksi Yang Tingggi
2.
Pemencaran Bii
Yang Luas
3.
Pertumbuhan Yang
Cepat
Biji gulma khususnya dari jenis semusim yang memegang
peranan penting dalam kaitanyya dalam keberhasilan usaha pencegahan atau
pengendalian gulma . jumlah biji yang mampu berkecambah dan tahan akan usaha
pengendalian, akan menentukan kerugian yang timbul pada tanaman pangan pada
setiap musimnya. Banyaknya biji yang ada di dalam tanah atau yang lebih dikenal
simpanan biji dan jatuh kepermukaan tanah dari gulma yang tumbuh pada musim
berikutnya,akan menentukan apakah jenis gulma ini dapat hidup dan
mempunyai potensi untuk merugikan tanaman pangn yang akan tumbuh di tempat itu.
Oleh karenanya biji mempunyai peranan yang sangat
penting dan bukan hanya sebagai alat perbanyakan diri.
Empat peranan yang dimiliki biji dalam siklus hidup
gulma adalah :
1. Sebagai
alat penyebaran ( dispersal)
2. Sebagai
alat perlindungan terhadap keadaan yang tidak menguntungkan untuk berkecembah
dan tumbuh ( dormansi)
3. Sebagai
sumber makanan sementara bagi lembaga
4. Sebagai
sumber untuk pemindahan sifat keturunan pada generasi selanjutnya.
Peranan-peranan tersebut secara bersamaan akan
menentukan keberhasilan gulma dalam menghadapi seleksi alami untuk
menghasilakn berbagai jenis yang sesuai untuk setiap habita yang
mempunyai faktorlingkungan yang berbeda .
1. Karakteristik
biji
Biji di defenisikan sebagai
sel telur masak yang telah dibuahi dan mempunyai lembaga , persediaan makanan
dan lapisan pelindung.Biji mengandung semua bahan yang dibutuhkan untuk
memindahkan sifat keturunan yang diperoleh dari tumbuhan induknya, dan mampu
mempertahankan hidup kecambahnya walaupun hanya untuk sementara sampai biji
dapat menyerap makanannya sendiri.
a. Ciri-ciri luar biji
Biji gulma mempunyai ciri
luar yang sangat bervariasi dalam ukuran bentuk, warna, dan detail bentuk
permukaan..biji yang berukuran paling kecil adalah Striga asiatica sedangkan
biji yang berukuran paling besar yaitu Momordica charantia
b. Ciri-ciri
dalam biji
Ciri-ciri bagian dalam biji
juga bervariasi seperti ciri-ciri bagian luar biji. Perbedaan bagian dalam biji
dapat berupa ciri-ciri dan letak lembaga , jumlah persediaan makanan yang
tersimpan dan komposisi kimiawi.
Perbedaan yang paling jelas
dari ciri-ciri pada lembaga adalah jumlah kotiledon.pada lembaga tumbuhan
monokotil terdapat satu buah kotiledon sedangkan pada tumbuhan dikotil terdapat
duah buah kotiledon.
c. Jumlah
biji
Setiap jenis gulma mempunyai
potensi untuk menghasilkan biji dengan jumlah yang berdeda-beda.kemampuan ini
bergantung pada keadaan lingkungan dimana tanaman itu hidup.
Sebagai contohnya adalah
bayam liar (Amaranthus viridis) yang menghasilkan variasi jumlah biji
dari hanya puluhan (pada tanah yang tandus) hingga ribuan (pada tanah yang
subur) .hampir semua gulma yang di anggap penting yang memiliki potensi
pembentukan biji yang tinggi.satu individu pada suatu jenis tumbuhan di anggap
mempunyai potensi untuk menghasilkan populasi yang mempunyai daya kompetisi
yang tinggi jika biji yang dihasilkannya menyebar secara merata pada suatu
daerah dan mempunyai tingkat perkecambahan yang tinggi di tiap musimnya.
Jumlah biji yang ada dan berkecambah mungkin tidak
cukup untuk melakukan persaingan dengan tanaman pangannya, akan
tetapi,mereka masih dapat menghsilkan biji yang mampu untuk bersaing pada musim
berikutnya. Hampir semua jenis gulma semusim mengalokasikan sumber daya yang
ada guna pembentukan biji di mana perilaku ini tidak terjadi pada gulma
menahun.
1. Biji
Bebas Hama dan Penyakit
Biji dari hampirsemua jenis
gulma pada umumnya hanya mempunyai sedikit hama dan penyakit yang dapat
merusak,bila dibandingkan dengan biji tanaman bukan gulma.Jenis gulma pemula
tidak begitu di sukai oleh hama dan penyakit dibandingkan dengan jeni gulma
yang dijumpai pada fase pertengahan atau akhir dari suatu suksesi.Walaupun
demikian , ada juga beberapa penyakit dan hama yang hidupnya bergantung pada
adanya gulma sebagai tumbuhan inang sementara.Oleh karenanya, jenis inang
semusim biasanya di jumpai di setiap musim atau kadang kala di jumpai setiap
saat di sepanjang tahun yang mana menjdi inang sementara dari beberapa jenis
hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan.
2. Pemasukan
Biji dari Luar
Kontaminasi benih di negara
berkembang termasuk indonesia, dengan biji gulma sebagai sumber utama
yang menambah besarnya simpanan biji dalam tanah,merupakan masalah yang sering
di alami oleh petani.Pengguna biji berkualitas tinggi (kemurniannya) akan dapat
mengurangi masalah ini.Akan tetapi,pemanenan yang dilakukan secara mekanis
kadang kala juga menambah kesulitan untuk mendapatkan benih murni,Jika
dibandingkan dengan pemanenan secara tradisional .
Burung dan beberapa jenis
hewan lain ,air dan angin merupakan alat untuk penyebaran biji gulma dari suatu
daerah ke daerah lainnya.Gulma dan bijinya mempunyai sejumlah ciri yang dapat
beradaptasi untuk mengatasi penyebaran .
Beberapa jenis gulma
mempunyai biji yang siap untuk melekat pada hewan atau manusia sehingga dapat
terbawa ketempat lain.populasi biji gulma dalam tanah sangat bervariasi
jumlahnya tergantung dari komposisi jenis gulma yang tumbuh diatasnya dan
sejarah dari tanah itu sendiri. Apabila tanah pada mulanya digunakan sebagai
peternakan, maka sebagian besar dari biji yang ada merupakan biji gulma yang
biasanya dijumpai pada daerah peternakan, dan begitu pula untuk daerah
peternian dan daerah lainnya. Dalam mempelajari pola produksi biji, penyebaran
dan penyimpanan,disetiap tahapan subtensi akan dijumpai jenis-jenis pemula yang
mempunyai simpanan biji cukup besar jika dibandingkan dengan jenis pertengahan
atau akhir.
A. REPRODUKSI
BIJI GULMA
Gulma mampu
berkembangbiak secara vegetatif maupun generatif dengan biji yang
dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon,
tuber,bulbus,corn dan runner.
1. Reproduksi
Generatif
Reproduksi generatif pada
gulma dengan melalui spora dan biji,perkembangbiakan secara spora terjadi pada
golongan pakis-pakisan, misalnya pada Cyclosorus aridus .Berdasarkan sifat
botaninya gulma digolongkan ke dalam golongan monocotyledone ( berkeping satu),
golongan dicotyledone ( berkeping dua). sedangkan pembiakan melalui biji banyak
dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dwi tahunan.Pada kondisi yang
tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan sifat penting
untuk mempertahankan dan melestarikan hidup gulma Dalam keadaan dormansi, biji
dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktifitas
metabolisme yang minimal. Peranan biji khususnya gulma semusim, biji
berperan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan dan
pengendalian.
Biji terdiri dari: embrio, Cadangan
makanan dan Kulit biji. Dormansi dapat dibedakan menjadikan 3
macam yaitu:
a. Innate dormancy
Dormansi ini bersifat
genetik yang antara lain dpat disebabkan : kulit biji yang hipermeable,
hambatan kimiawi dalam kulit biji, dan embrio yang rudimenter
b. Induced dormancy
Dalam keadaan sempurna
menguntungkan biji tumbuh sempurna, namun menjadi dorman akibat karena
keadaan kurang menguntungkan.
c. Enforced dormancy
Biji menjadi dorman karena faktor tidak
menguntungkan dan kemudian akan segera tumbuh normal, bila faktor
penghambat dihilangkan. Biji gulma akan berkecambah apabila faktor
pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan cahaya terpenuhi. Air
diperlukan menjalankan aktifitas metabolisme dan
perkembangan sel tumbuhan . demikan juga dengan gas, temperatur dan
cahaya memegang peranan penting dalam memacu aktifitas metabolisme.
aktifitas suatu gulma.
Gulma akan berkembang dengan
cepat apabila faktor seperti cahaya, unsur hara, air, gas dan tempat
hidup dapat dipenuhi secara maksimal.didalam suatu ekosistem gulma tidak
hidup secara tunggal, melainkan hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain
atau tanaman lain, sehingga untuk melakukan faktor tersebut
harus melakukan persaingan. Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi
antara lebih dari satu tumbuhan . interaksi adalah peristiwa saling
tindak antar tumbuhan tersebut.
2. Reproduksi
Vegetatif
Perbanyakan
vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma tahunan.
Gulma yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena
banyak memiliki organ vegetatif dorman di dalam tanah.Seperti juga perbanyakan
sexual,perbanyakan secara vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal
tanaman. Selambat-lambatnya tiga minggu setelah umbi.
Beberapa bentuk organ
vegetatif yang banyak ditemukan dalam perbanyakan jenis-jenis gulma menahun:
1. Rhizoma (Rimpang)
Batang beserta daunnya yang terdapat di
dalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat tumbuh
tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan tumbuhan baru. Rimpang di
samping merupakan alat perkembiakan juga merupakan tempat penimbunan zat
makanan cadangan.dan termasuk batang berbentuk tabung, mempunyai buku, ruas,
tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh: Alang-alang (Imperata
cylindrica),Imperata cylindrica (ilalang), Rumput kakawatan (Cynodon dactylon)
2. Stolon
Batang yang menjalar di atas permukaan tanah
yang setiap nodia dapat membentuk akar dan tunas untuk membentuk individu baru,
dan mempunyai ciri-ciri seperti Batang silindris, mempunyai buku dan
ruas; menjalar di permukaan tanah. Pada beberapa jenis gulma, stolon menjalar di
permukaan air, misalnya :Cynodon
dactylon , Digitaria
adcendens ,Axonopus compressus ab, Eichornia crassipes
3. Runner
Stolon yang internodianya
sangat panjang membentuk tunas pada ujung.
Batang yang tumbuh di ketiak
daun pada dasar tajuk dan menjalar dipermukaan tanah. Contoh: Tapak limau
(Elephantopus scaber) dan Eichornia crassipes
4. Umbi batang
Pangkal batang yang membengkak dan mempunyai mata tunas. Contoh: Caladium sp.
5. Umbi akar
Ujung dari rhizoma yang membengkak dan merupakan cadangan makanan serta
mempunyai tunas ujung. Contoh: Cyperus
rotundus dan Cyperus esculentus
6. Umbi lapis ( Bulbus)
Umbi ini memperlihatkan
susunan yang berlapsi-lapis,yaitu terdiri atas daun-daun yang telah menjadi
tebal ,lunak, dan berdaging,merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan
cadangan,sedangkan batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada
bagian bawah umbi lapis itu,di antara lapisan tersebut terdapat tunas yang
dapat tumbuh, atau Batang yang memendek, mempunyai lapisan-lapisan berdaging.
Misalnya: Allium veneale ( bawang –bawangan).
7. Corn
Batang yang gemuk, pendek
berdaging dan terdapat dalam tanah yang dilapisi daun yang mereduksi menjadi
sisik dan terdapat tunas yang tumbuh,misalnya : Ranumculus bulbasus.
Beberapa jenis gulma menahun
mempunyai lebih dari satu organ perbanyakan vegetatif.
Contoh: Cynodon
dactylon (stolon dan rhizoma) dan Cyperus rotundus (rhizome
dan umbi)
Areal pertanian yang didominasi oleh gulma
perennial yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif relatif lebih
sulit untuk dikendalikan.
Faktor yang mempengaruhi umur dan
daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif:
·
Kedalaman
ü Pada Sorghum halepense, hanya
pada kedalaman 20 cm Rhizomanya masih bertahan hidup, pada kedalaman
kurang dari ini semua mati akibat suhu rendah dimusim dingin.
ü Pada Agropyron repens dan Cyperus
esculentus kedalaman lebih dari 2.0 – 2.5 cm berpengaruh nyata
terhadap peningkatan daya tahan hidupnya.
·
Temperatur
ü Pada suhu -4oC semua
umbi Cyperus esculentus masih dapat bertahan hidup pada -10oC
semuanya mati.
·
Kekeringan
ü Organ perbanyakan vegetatif lebih
peka terhadap kekeringan dibandingkan dengan organ generatif.
ü Pada Sorghum halapense pengeringan
hingga kandungan air tinggal 40% dapat mematikan semua rhizoma.
Interaksi beberapa faktor
Suhu dan kelembaban saling
berinteraksi dalam mempengaruhi daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif.
Peranan Reproduksi Vegetatif
Ø Berperan penting dalam penyebaran
dan perbanyakan jenis-jenis gulma menahun tanpa adanya proses pembungaan.
Ø Jenis-jenis gulma yang mempunyai
organ perbanyakan vegetatif mampu bertahan diri terhadap adanya gangguan yang
berulang-ulang yang menghambat pembungaan, pembentukan biji, dan pemencarannya. Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, dan
Eichornia crassipes adalah jenis gulma berbahaya yang dominan di
negara tropis
B. PRODUKSI
BIJI GULMA
Pembungaan pada sebagian
besar gulma semusim telah di mulai5 minggu setelah tanam dan bersamaan dengan
produksi anakan, tunas dan daun yang cepat,lamanya periode perbanyakan cukup
lama dan bunga dihasilkan terus-menerus akibatnya masaknya biji juga terus menerus,suatu
gambaran yang unik,tidak sama dengan tanaman dimana masaknya biji pada waktu
yang hamper bersamaan.
Biji gulma jarang ukuranya
besar tetapi cukup mengagumkan bagaimana efesiensinya biji mengsuplai makanan
selama periode awal kritis pertumbuhan,suplai pangan dilakukan sesegera dan
sebanyak mungkin sehingga memaksa gulma segera memasuki pertumbuhan mandiri,dan
menjadi pesaing bagi tanaman disekitarnya.
Faktor utama yang mempengaruhi produksi biji
Pertumbuhan vegetative
- Besarnya pertumbuhan vegetative menetukan banyaknya
produksi biji
- Pada gulma rerumputan ,tangkai bunga muncul secara
terminal , dan jumlah anakan dan cabang menentukan jumlah tangkai bunga yang
dihasilkan.
- Pada tanaman dikotil, bunga mungkin muncul di
ketiak daun,jumlah daun, selanjutnya mempengaruhi jumlah bunga potensial,buah
dan biji yang dihasilkan.
Ketersediaan unsur hara
- Ketersedian dan kecukupan sumber dari sarana pertumbuhan
bagi gulma untuk pertumbuhan vegetaif menjadi factor kritis yang mempengaruhi
kapasitas reproduksi.
- Pada kondisi persaingan yang berat terhadap
unsure hara,air,cahaya,dan tempat dengan tanaman,kapasitas reproduksi gulma
akan menurun drastis.
Temperatur
Temperatur mempunyai
pengaruh yang berbeda-beda pada perbanyakan sexsual gulma,dan juga mempengaruhi
proses fisiologi dan biokimia pada tubuh gulma,pengaruh langsung dari tmperatur
pada pembungaan dan produksi bii terkait dengan respon proses penyerbukan
akibat perubahan temperatur.
Zat pengatur pertumbuhan
Pengatur pertumbuhan mungkin
mengurangi atau meningkatkan jumlah biji tanaman yang dapat dihasilkan, dan ini
bergantung pada jenis bahan kimia,konsentrasi dan waktu aplikasi.
C. SIMPANAN
BIJI GULMA
Ø Simpanan
Biji dalam Tanah (Seed Bank)
Pada kebanyakan lahan pertanian
terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambah dan tumbuh bila
keadaan lingkungan menguntungkan.Seed bank berasal dari:
gulma yang tumbuh
sebelumnya Biji yang masuk dari luar Seed Bank berkurang karena:
Biji yang mati , Biji
yang berkecambah ,Terbawa ke luar , Banyaknya biji gulma dalam tanah bervariasi antar
habitat. Lahan pergunakan secara intensif umumnya mempunyai simpanan biji
gulma dalam tanah yang lebih besar dibandingkan dengan lahan-lahan yang baru
dibuka Faktor yang paling penting dalam suatu populasi gulma di suatu
daerah pertanian atau habitat-habitat lainnya adalah biji-biji gulma yang
berada dalam tanah yang dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakanlahan pertanian terdapat biji-biji
gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambahdan tumbuh bila keadaan lingkungan
menguntungkan.
D. PEMENCARAN
BIJI
Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor
Luar Penyebaran biji pada tumbuhan pada umumnya menggunakan bantuan angin,
hewan, air dan udara. Dengan adanya bantuan tersebut, tumbuhan dapat
memperluas daerah tumbuhnya dan menjaga kelestarian spesiesnya.
Cara pemencaran dengan bantuan factor luar:
a. Anemokori
Anemokori adalah pemencaran
biji dengan bantuan angin. Hembusan angin dapat membawa spora atau biji pergi
meninggalkan induknya untuk menemukan daerah baru yang cocok dan sesuai dengan
habitat sebelumnya, untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ciri alat pemencaran
pada cara ini:
1. Biji kecil dan ringan, contohnya biji anggrek (Orchidaceae) dan
spora jamur.
2. Biji berbulu atau berambut, contohnhya alang-alang (Imperata cylindrical)
dan kapuk (Ceiba pentandra).
3. Biji bersayap,
contohnya mahoni (Switenia sp) dan dammar (Agathis alba).
4. Buah bersayap, contohnya meranti dan tengkawang (famili Dipterocarpaceae).
5. Biji terpencar karena tangkainya tergoyang angin dan keluar lewat lubang
atau celah pada biji. Mekanisme ini disebut pendupaan, misalnya pada opium
(Papaver).
b. Hidrokori
Hidrokori adalah proses
pemencaran menggunakan bantuan air. Hidrokori dapat terjadi melalui air sungai
maupun air laut. Proses ini dapat membawa biji yang memiliki ciri pada umumnya
ringan dan embrio/lembaga yang mempunyai pelindung baik menjauh dari induknya.
Tanaman yang disebarkan dengan cara ini biasanya mempunyai struktur buah dengan
3 lapis kulit, yaitu eksokarp yang licin dan berkilat sehingga
kedap air, mesokarp yang tebal dan banyak rongga udara
sehingga ringan, dan endokarp yang keras dan kuat sebagai
pelindung lembaga yang ada di dalamnya. Contohnya kelapa (Cocosnucifera),
nyamplung (Calophylum sp.), eceng gondok, teratai, dan
bakau.
c. Zookori
Zookori adalah pemencaran
dengan bantuan hewan. Cara pemencaran ini dapat dibedakan lagi sebagai berikut.
1. Ornitokori
Pemencaran ini terjadi
dengan perantara burung. Biasanya biji tanaman ini tidak dapat dicerna dan akan
keluar berwama kotoran burung. Contohnya beringin (Ficus benjamina),
talok (Muntingia calabora, dan benalu (Loranthus sp.).
2. Kiropterokori
Kiropterokori merupakan
pemencaran dengan perantara kelelawar (codot dan kalong). Tumbuhan yang
pemencarannya seperti ini buahnya berdaging dan dapat dimakan oleh kelelawar,
contohnya jambu biji (Psidium gunjava), dan papaya (Papaya sp).
3. Entomokori
Pemencaran ini terjadi
dengan perantara serangga. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji kecil dan
berlemak, misalnya wijen (Sesamum) dan tembakau (Nicotiana).
4. Mammokori
Pemencaran ini melalui
bantuan hewan menyusui selain manusia. Pemencaran mammokori dibagi 2,
yaitu endozoik, cara pemencarannya melaui feses hewan yang memakan
buah tumbuhan tersebut. Misalnya pada biji kopi, arbei, jambu biji,
delima. Eksozoik, cara pemencarannya melalui biji yang melekat pada
bulu-bulu binatang.
d. Antropokori
Antropokori merupakan
pemencaran dengan perantara manusia. Tumbuhan yang memencar dengan cara ini
dapat menyebar pada area yang sangat luas. Pemencaran cara ini dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Pemencaran secara sengaja
Pemencaran tumbuhan terjadi
sesuai dengan kepentingan manusia terhadap tumbuhan tersebut. Contohnya kopi
dan kelapa sawit yang berasal dari Afrika sekarang ada di Indonesia.
2. Pemencaran secara tidak sengaja
Pemencaran ini terjadi
karena tanpa sengaja terbawa, misalnya biji rumput-rumputan yang menempel
di baju atau celana waktu melewatinya. Pemencaran seperti ini disebut eksozoik.
Penyebaran Gulma
Tidak seperti hewan, tumbuhan termasuk bijinya tidak
dapat bergerak dengan kekuatannya sendiri. Organ-organ reproduksi
(generatif dan vegetatif) dapat disebarkan oleh
(1) manusia,
(2) hewan,
(3) angin dan
(4) air.
1. Penyebaran oleh manusia
Merupakan faktor utama dalam penyebaran gulma
dari satu tempat ke tempat lain. Secara sengaja :masuknya Eichornia crassipesMikania
micrantha ke Indonesia
Tidak
sengaja :Melalui hasil tanaman, benih, makanan ternak, dan jerami
2. Penyebaran oleh angin
Terjadi pada biji gulma yang
mempunyai organ khusus seperti sayap, parasut, bulu-bulu halus . Contoh:
tempuyung (Sonchus arvensis) dan alang-alang (Imperata cylindrica).
Biji
berukuran kecil seperti dari keluarga Orchidaceae, Orobanceae,
Striga spp juga dapat mudah terbawa angin ke tempat lain.
3. Penyebaran oleh air
Organ reproduksi (biji atau
bagian vegetatifnya) atau berupa tumbuhan utuh dapat terbawa hanyut bersamaan dengan
aliran air hujan, irigasi, sungai dsb. Biji tersebut mempunyai organ
khusus sehingga mudah terapung. Air irigasi merupakan sumber
terpenting dari masuknya biji gulma ke suatu daerah.
4. Penyebaran melalui mekanisme
pecahnya biji
Buah masak karena masak atau terkena air Kemudian terlempar ke luar Umumnya
dari famili leguminose, contoh: Mimosa pudica
Penyebaran oleh Manusia merupakan actor utama dalam
penyebaran gulma dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam hal penyebaran ini
manusia dapat melakukan secara langsung dan secara sengaja atau tidak sengaja.
Manusia sering kali memasukkan jenis tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lain
untuk keperluan penelitian, perdagangan, hobi dan tujuan lainnya.
Penyebaran secara tidak sengaja biasanya terjadi melalui hasil tanaman, benih,
makanan ternak dan jerami. Penyebaran gulma melalui benih tanaman yang
terkontaminasi lebih sering terjadi. Pemanenan secara mekanis lebih memperbesar
kemungkinan terjadinya kontaminasi benih dengan biji gulma Di Negara-negara
berkembang termasuk Indonesia kontaminasi benih dengan biji-biji gulma
merupakan sumber utama yang menambah besarnyasimpanan biji dalam tanah.
Penggunaan benih yang berkualitas dan penerapan sertifikasi benih akan dapat
mengurangi masalah ini. Makanan ternak juga banyak mengandung organ-organ
reproduksi gulma. Meskipun pencernaan hewan dapat mematikan biji gulma, tetapi
sebagian masih viabel. Jerami yang digunakan untuk makanan ternak atau mulsa
juga seringkali mengandung biji gulma. Perlu diingat bahwa bila suatu lahan
terinfestasi oleh gulma tertentu, penambahan biji jenis gulma tersebut
tidak memberikan pengaruh yang besar;tetapi bila lahan tersebut masih belum
terinvestasi maka masuknya beberapa butir biji saja sudah cukup untuk
menginvestasi lahan tersebut Penyebaran oleh Hewan Biji beberapa jenis
gulma mudah melekat pada bagian luar tubuh hewan maupun manusia; dan terbawa
dari suatu tempat ke tempat lain. Penyebaran melalui bagian luar hewan ini
disebut ”epizoochory”. Penyebaran gulma oleh hewan juga dapat terjadi setelah
melalui bagian dalam atau pencernaannya (endozoochory) seperti telah
dikemukakan tidak semua biji gulma dapat matisetelah melalui pencernaan hewan.
Penyebaran oleh Angin Biji beberapa jenis gulma mempunyai organ khusus seperti
sayap, parasut dan sebagainya yang memudahkannya untuk terbang terbawa
angindari satu tempat ke tempat laun. Beberapa biji jenis gulma yang
menyebar dengan cara ini antara lain tempuyung (Souchus arvensis) dan
alang-alang ( Imperata cylindrica).Biji-biji gulma yang berukuran kecil
seperti biji dari keluarga Orchidaceae, Orobancheae,Striga spp dapat mudah
terbawa angin dari satutempat ke tempat lain
Penyebaran oleh Air Organ reproduksi gulma berupa
biji atau bagian vegetatifnya atau berupa tumbuhan utuh dapat terbawa hanyut
bersama-sama dengan aliran air hujan,air irigasi, sungai dan sebagainya.
Biji-biji beberapa jenis gulma mempunyai organ khusus yang menyebabkannya mudah
terapung sehingga mudah terbawa aliran.Biji gulma mempunyai ketahanan yang
berbeda terhadap perendaman.Sebagian diantaranya mempunyai ketahanan dalam air
cukup lama.
(Sumber: http://taraduliandaovie.blogspot.com/2013/05/reproduksi-generatif-dan-vegetatif.html)
DAFTAR PUSTAKA
http://taraduliandaovie.blogspot.com/2013/05/reproduksi-generatif-dan-vegetatif.html. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2014 pukul 19.30 WIB.
http://www.academia.edu/7861491/Lantana_Camara. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 pukul 19.30 WIB.
http://nupabombaberkarya.blogspot.com/2011/01/karya-ila-ratna.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 pukul 19.30 WIB.
file:///C:/Users/user/Downloads/gulma_minggu_3dan4_2012.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 pukul 19.30 WIB.
http://adibore16.blogspot.com/2012/04/pathogen.html.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 pukul 19.30 WIB.
http://stifamana.blogspot.com/2013/05/makalah-identifikasi-gulma.html. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 pukul 19.30 WIB.
https://www.scribd.com/doc/191598035/Biologi-Gulma-Alat-Penyebaran. Diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 pukul 19.30 WIB.
https://ocw.ipb.ac.id/file.php/14/Pengendalian_Gulma/BAB3_Biologi_Gulma.pdf
7fE7VJ6SOo6OuASQ8oCoCQ&usg=AFQjCNF0ZhxVupbzGeWW089ROsMiQBF_3w.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 pukul 19.30 WIB.
LAMPIRAN
Post a Comment