PERANAN
PEKERJA PENGEMBANGAN MASYARAKAT
(Laporan Turun
Lapang Pengembangan Masyarakat)
Oleh :
Kelompok 4
1.
Eriza Kurnia Putri 1214121077
2.
Profit Andrianto 1214121166
3.
Riska Chairani Yuka 1214121188
4.
Rizki Noviyani 1214121194
5.
Silvia Setiawati 1214121206
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan semakin berkembangnya pembangunan sosial, untuk mengimbangi paradigma
pembangunan ekonomi pada masa mendatang. Umumnya aktivitas pekerja sosial tidak
terbatas sebagai institusi sosial dan profesi pelayanan kemanusiaan, tetapi
juga sebagai profesi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan
sosial sebagai dasar utama dalam menghadapi perkembangan permasalahan sosial
yang semakin kompleks.
Pekerjaan
sosial sendiri merupakan suatu profesi pertolongan untuk membantu individu,
kelompok, dan masyarakat dalam keberfungsian sosialnya. Prinsip pertolongan
pekerjaan sosial adalah setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh
adanya usaha-usaha klien sendiri, dan peranan pekerja sosial adalah
memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu melakukan perubahan yang telah
ditetapkan dan disepakati bersama.
Sebagaimana
kita ketahui bahwa tujuan dari kesejahteraan sosial adalah memperbaiki kualitas
hidup masyarakat melalui pendayaagunaan sumber yang ada dengan menekankan
adanya partipasi sosial serta menciptakan kondisi kehidupan yang memungkinkan
mereka mencapai tujuan. Proses dalam melakukan pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat merupakan point penting bagaimana pelaku perubahan
berkiprah ataupun membangun masyarakat untuk mandiri dan mampu berkembang
menjadi masyarakat yang fungsional.
Dengan
demikian peran pekerja sosial sangat penting dalam proses pengembangan
masyarakat. Oleh karena itu, perlunya pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai
peranan pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya
turun lapangan mengenai peranan pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat
ialah untuk dapat mengetahui peranan pekerja sosial dalam pengembangan
masyarakat dan mengidentifikasi kategori peranan pekerja sosial.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pekerja Sosial
1. Menurut Charles Zastrow
Pengertian
pekerjaan sosial yang dikemukakan oleh Charles Zastrow (1982), yang dikutip
oleh Dwi Heru Sukoco (1995:7) sebagai berikut:
"Pekerjaan sosial merupakan kegiatan
profesional untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat
guna meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi
sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai
tujuan".
dari
pengertian di atas, maka seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi
masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap keberfungsian elemennya
yang menjadi para pemeran berbagai peran yang ada di dalam masyarakat.
menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada
didalamnya untuk bisa memberikan keterikatan di antara para pemegang peran
tersebut.
2. Menurut Leonora Serafica De Guzman
Pekerja
sosial adalah profesi yang bidang utamanya berkecimpung dalam kegiatan
pelayanan sosial yang terorganisasi, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk
memberikan fasilitas dan memperkuat relasi, khususnya dalam penyesuaian diri
secara timbal balik dan saling menguntungkan antara individu dengan lingkungan
sosialnya melalui penggunaan metode
pekerjaan sosial.
3. Menurut Walter A.
Friedlander
Pekerja
sosial merupakan suatu pelayanan professional yang prakteknya didasarkan kepada
pengetahuan dan keterampilan tentang relasi manusia sehingga dapat membantu
individu, kelompok dan masyarakat untuk mencapai kepuasan pribadi dan sosial.
B. Peran Pekerja Sosial
1. Menurut Charles Zastrow
Zastrow
(1999 :14-15) menyampaikan beberapa peran pekerja sosial secara umum. Berkaitan
dengan praktek pekerjaan sosial dalam pengembangan sosial masyarakat, maka
beberapa peran tersebut yang sesuai antara lain :
a.
Pemungkin (enabler). Sebagai pemungkin, pekerja sosial membantu sasaran dalam
menyampaikan kebutuhannya, menilai dan mengenali masalahnya, menggali strategi
untuk penyelesaian masalah, memilih dan mengaplikasikan strategi yang sesuai,
dan mengembangkan kapasitas yang dimilikinya yang sesuai dengan permasalahannya secara efektif.
b.
Perantara (broker). Sebagai perantara, pekerja sosial membantu sasaran dalam
menghubungkan dengan sumber-sumber pelayanan yang tersedia, yang sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
c.
Tenaga ahli (expert). Sebagai tenaga ahli, pekerja sosial memberikan bantuan
tehnis yang berupa saran atau nasehat tentang cara pemecahan masalah yang dihadapi.
d.
Perencana sosial (social planner). Sebagai perencana
sosial, pekerja sosial melakukan upaya-upaya penyusunan rencana untuk memenuhi
kebutuhandan mengatasi masalah.
e.
Pembela (advocate). Sebagai pembela, pekerja sosial bertindak selaku wakil
sasaran yang membela kepentingan sasaran.
f.
Aktivis (activist). Sebagai aktivis, pekerja sosial merupakan penggerak bagi
masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan.
2. Menurut Jim
Ife
a.
Peranan Fasilitatif
Peranan
praktek yang dikelompokan ke dalam peranan fasilitatif merupakan peranan yang
dicurahkan untuk membangkitkan semangat atau memberi dorongan
kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat untuk
menggunakan potensi dan sumber yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas
dan pengelolaan usaha secara efisien. Melakukan mediasi dan negosiasi, yaitu
pekerja sosial memerankan diri sebagai mediator dalam pemanfaatan lahan dengan
pihak lain untuk memperluas aktivitas kerjasama dengan menguntungkan
pihak-pihak yang terlibat.
Memberikan support
atau dukungan, yaitu
memberikan dukungan untuk memperkuat, mengakui dan menghargai nilai yang
dimiliki oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat,
menghargai kontribusi dan kerja mereka. Dukungan ini dapat bersifat formal dan
informal. Membangun consensus dengan sesama pihak untuk melakukan kerjasama
dalam rangka pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat. Memfasilitasi individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat dalam meningkatkan produktivitas dan pemasaran hasil produksi.
b.
Peranan Educational
Pekerja
sosial memainkan peranan dalam penentuan agenda, sehingga tidak hanya membantu
pelaksanaan proses peningkatan peningkatan produktivitas akan tetapi lebih
berperan aktif dalam memberikan masukan dalam rangka peningkatan pengetahuan,
keterampilan serta pengalaman bagi individu-individu, kelompok-kelompok
dan masyarakat. Peran pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan
kesadaran, memberikan informasi, mengkonfrontasikan, melakukan pelatihan
bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.
c.
Peranan Representasional
Pekerja
sosial melakukan interaksi dengan badan-badan di masyarakat yang bertujuan bagi
kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peranan
ini dilakukan, antara lain dengan : mendapatkan sumber-sumber dari luar tetapi
dengan berbagai pertimbangan yang matang, seperti bantuan modal usaha,
pelatihan pengembangan potensi dan produktivitas dari berbagai donator.
Melakukan advokasi untuk membela
kepentingan-kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat seperti
mendukung upaya implementasi program dan berupaya merealisasikan program
tersebut. Memanfaatkan Media Masa untuk memperkenalkan hasil produksi. Selain
itu juga bertujuan menerima dukungan dari pihak lain yang lebih luas; membuka
jaringan kerja, dengan mengembangkan relasi dengan berbagai pihak, kelompok dan
berupaya mendorong mereka untuk turut serta dalam upaya pengembangan potensi,
seperti pemerintah, pengusaha, dan masyarakat’ selain itu pula, pekerja sosial
berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan stakeholder.
d.
Peranan Teknis
Di sini
pekerja sosial melakukan pengumpulan dan analisis data, kemampuan
menggunakan komputer, kemampuan melakukan presentasi secara verbal maupun
tertulis, manajemen serta melakukan pengendalian finansial, dan melakukan need
assessment terhadap pengembangan potensi individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran-peran ini dapat dilakukan pekerja
sosial bersama individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat melakukan mendapatkan informasi dan data yang dapat digunakan
baik untuk mengundang perhatian dari stakeholders untuk mengembangkan potensi
tetapi juga membantu mempromosikan.
Dengan
demikian, pekerjaan sosial memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.
III.
PERANAN PEKERJA PENGEMBANGAN MASYARAKAT
A. Gambaran Umum
Tempat : Kantor Sekretariat LSM PPNSI
(Persatuan Petani
Nelayan Seluruh
Indonesia)
Waktu : Senin, 16
November 2015
Narasumber : Sekretaris Umum LSM PPNSI (Persatuan
Petani
Nelayan Seluruh
Indonesia)
Bapak
Aep Saripudin, S.P.
Mayoritas Pekerjaan: Wiraswasta
B. Program
Adapun salah satu program LSM PPNSI
(Persatuan Petani Nelayan Seluruh Indonesia) yang telah dijalankan yaitu
Penyuluhan dan Pembinaan. Program ini bertujuan agar para petani dan nelayan
aktif dalam kelembagaannya seperti POKTAN (Kelompok Tani), GAPOKTAN (Gabungan
Kelompok Tani), POKYAN (Kelompok Nelayan), GAPOKYAN (Gabungan Kelompok Nelayan),
POKDAKAN (Kelompok Budidaya Ikan), dan GAPOKDAKAN (Gabungan Kelompok Budidaya
Ikan).
Penyuluhan yang diberikan berkaitan dengan
manajemen kelompok, kepemimpinan, pembukuan, dan kewirausahaan. Hal-hal
tersebut dimaksudkan agar para petani dan nelayan mampu meningkatkan
kesejahteraan hidup kelompoknya.
Manajemen kelompok sangat penting bagi
petani dan nelayan yang tergabung dalam POKTAN atau POKYAN. Manajemen yang baik
pun membutuhkan jiwa kepemimpinan yang baik. Dalam hal ini, pembinaan
kepemimpinan menunjang keberlangsungan kegiatan kelompok untuk kesejahteraan
anggotanya. Selain itu, manajemen yang baik memiliki perincian yang baik
mengenai pemasukan dan pengeluaran kelompok. Dalam pembukuan diberikan
pembinaan mengenai manajemen keuangan kelompok karena hal tersebut sangat
sensitif maka manajeman yang baik menentukan kelancaran dari kegiatan-kegiatan
kelompok. Dan pemberian teknik kewirausahaan sangat dibutuhkan. Berkaitan
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota POKTAN atau pun POKYAN.
Pelaksanaannya yaitu dengan mengelola produksi tiap anggota dalam lingkup
kelompok agar keuntungan yang didapatkan pun lebih besar daripada tiap anggota
mengelola produksinya sendiri.
C.
Peranan Pekerja Pengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat dikenal sebagai
salah satu metode pekerjaan sosial (social work) yang tujuan utamanya untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang
ada pada mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial. Peranan
pekerja sosial dapat dikategorikan ke dalam empat peranan, yaitu :
1. Facilitative
Roles (fasilitator)
2. Educational
Roles (pendidik)
3. Representational
Roles (utusan atau wakil)
4. Techinical
Roles (teknikal)
Sebagai Fasilitator
Peranan
pekerja pengembangan masyarakat yang dalam hal ini ialah LSM PPNSI yaitu
sebagai fasilitator. Seorang fasilitator tidak hanya memberikan sarana
prasarana untuk menunjang kegiatan pengembangan masyarakat. Tetapi peranannya
untuk menjadi penyedia waktu lebih penting untuk membantu masyarakat
mengembangkan dirinya. Pemikiran seorang pekerja sosial mampu mempermudah
proses perubahan individu-individu dalam kelompok.
Sebagai Pendidik
program
penyuluhan dan pembinaan, LSM PPNSI memberikan pengajaran bagi kelompok petani
dan nelayan yang dapat dikategorikan sebagai pendidik. Pengajaran mengenai
manajemen kelompok, kepemimpinan, pembukuan, dan kewirausahaan diberikan LSM
PPNSI karena dinilai sangat dibutuhkan oleh sasaran untuk mengelola kelompoknya.
Penyampaian informasi yang tepat dan cepat merupakan ciri seorang pendidik.
Pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan dan ide-ide baru, tetapi perannya
lebih mengarah kepada pembentukan sikap positif dari sasaran. Oleh sebab itu,
nilai-nilai positif dan negatif yang berkaitan dengan norma sosial menjadi
bahan bagi pendidik.
Sebagai Utusan
Sebagai
perwakilan, LSM PPNSI bertugas menghubungkan masyarakat dengan pihak-pihak
terkait seperti pemerintah atau pihak swasta. Hal ini diupayakan dapat membantu
petani dan nelayan dalam memenuhi kebutuhan akan modal pelaksanaan kegiatan
kelompoknya. Selain itu, perlu adanya pihak luar dalam pemasaran produk yang
dihasilkan kelompok petani dan nelayan agar hasil yang didapatkan optimum. LSM
PPNSI telah menghubungkan petani kakao dengan perusahaan teknologi swasta.
Petani kakao diberikan pembinaan mengenai teknologi peningkatan kualitas buah
kakao yaitu dengan pemangkasan buah kakao. Teknologi ini meningkatkan produksi
buah kakao petani binaan LSM PPNSI. Tentu saja dalam hal ini selalu ada timbal
balik dari petani kepada perusahan yang umumnya yaitu dengan menjual hasil
produksinya ke perusahaan tersebut.
Sebagai Teknikal
LSM
PPNSI menjadi teknikal pengembangan masyarakat karena memiliki kemampuan
menyampaikan informasi secara verbal, mengumpulkan data dan informasi,
presentasi, dan memacu potensi-potensi individu dalam kelompok. Oleh karena itu
seorang pekerja sosial harus mampu berkomunikasi dengan baik.
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan turun lapang ialah
bahwa LSM PPNSI sebagai telah melakukan peranannya sebagai pekerja sosial dalam
pengembangan masyarakat. Dalam program yang diselenggarakan LSM PPNSI, dapat
diidentifikasi kategori pekerja sosial yaitu sebagai fasilitator, pendidik,
utusan, dan teknikal.
Fasilitator yaitu LSM PPNSI memberikan waktu, sarana,
prasarana, dan informasi kepada petani dan nelayan binaan untuk membantu
melancarkan kegiatan pengembangan masyarakat. Pendidik yaitu LSM PPNSI mengupayakan
pengajaran manajemen kelompok, kepemimpinan, pembukuan, dan kewirausahaan
kepada sasaran demi tercapainya kesejahteraan kelompok. Utusan yaitu LSM PPNSI
menjadi penghubung antara kelompok binaan dengan pemerintah atau pihak swasta
dalam hal bantuan permodalan mau pun pengadaan sarana teknologi. Teknikal yaitu
LSM PPNSI harus dapat menyampaikan informasi verbal, presentasi, membatu
kelompok mengumpulkan dan mengolah data serta informasi demi menunjang kegiatan
pengembangan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Friedlander, A. Walter.
1991. Introduction to Social Welfare.
New jersey. United States
Heru Sukoco, Dwi. 1995. Profesi
Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya. Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial (STKS). Bandung
Ife, Jim. 1996. Community
Development: Creating Community Alternatives Vision.
Analisysis and Practice. Melbourne. Australia
Leonora.
1988. Dictionary of social work: Philippine setting. Michigan University.
United
States
Zastrow, Charles. 2000. Introduction to Social Work and Social Welfare. Brooks Cole. United
States
LAMPIRAN
Post a Comment