(Laporan Praktikum Pengendalian Hama Tumbuhan)
Oleh
Triono
1214121220
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gejala
adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah pada pengurangan hasil
kualitas dari hasil yang diharapkan akibat serangan hama. Gejala
merusak yang diakibatkan oleh serangan hama khususnya dari serangga tidak bisa
lepas dari pembicaraan mengenai morfologi alat mulut serangga hama
(Djafarudin,1995).
Sedangkan
hama itu sendiri merupakan binatang perusak tanaman budi daya
yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Akibat serangan hama
produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya,
bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu
dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas ambang
ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis
hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik), inang yang diserang, gejala
serangan, mekanisme penyerangan termasuk tipe alat mulut serta gejala kerusakan
tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil
langkah/tindakan pengendalian.
Pengendalian
serangga memerlukan pengetahuan yang cukup tentang siklus hidup serangga,
inang, gejala dan perkembangan populasi (Hidayat, 2003). Untuk itu mempelajari
gejala serangan dan tipe mulut serangga hama sangatlah penting. Oleh karena itu dilakukan praktikum pengenalan gejala serangan hama dan tipe
mulut serangga hama kali ini untuk mengetahui berbagai tipe mulut serangga hama
dan gejala serangan dari sampel yang
digunakan.
1.2
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk:
1.
Memberikan
pengetahuan tentang berbagai bentuk gejala kerusakan tenaman akibat serangan
hama.
2.
Untuk mengetahui tipe-tipe alat mulut
dan mekanisme serangan hama.
II. METODOLOGI
2.1
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
ini antara lain alat tulis, kamera dan sampel tanaman akibat diserang hama/
hama yang menyerang tanaman.
2.2
Prosedur Kerja.
Adapun prosedur kerja dari praktikum pengenalan
gejala serangan hama dan tipe mulutnya adalah sebagai berikut:
1.
Siapkan alat dan bahan yang digunakan
seperti sampel tanaman yang diserang/ hama yang menyerang.
2.
Gambar sampel tanaman yang terserang dan
amati gejala dan tipe mulut hama yang menyerang.
3.
Kemudian setelah di gambar sampel di
foto seluruhnya untuk dijadikan hasil praktikum dalam laporan akhir.
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1
Hasil Praktikum
Adapun hasil dari praktikum pengenalan gejala
serangan hama dan tipe mulutnya antara lahin sebagai berikut:
NO
|
FOTO
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
1
|
Buah
busuk,gejala dimulai dari pangkal
|
||
2
|
Daun
Mangga mengalami bentol-bentol berupa tonjolan pada daun
|
||
3
|
Batang
Mangga mati bekas bor atau gigitan oleh penggerek batang
|
||
4
|
|
Pucuk Tebu
berlubang berwarna hitam ditepinya karna penggerek pucuk daun
|
5
|
|
Daun
Pisang menggulung dapat mengganggu daun menerima cahaya
|
|
6
|
|
Daun tidak
utuh lagi bekas gigitan ulat dan dapat menggagu pertumbuhan
|
|
7
|
Daun Jambu
Belanda
(Neolithocollethis) mengering
|
||
8
|
Daun Kopi
rantingnya terdapat bintik2 tonjolan hitam pada ranting
|
||
9
|
|
Daun
Beringin menggulung
|
3.2
Pembahasan
Pada gambar tabel 1
merupakan gambar buah cabai dengan nama ilmiah capsicum annum L. Pada gambar buah cabai tampak busuk akibat larva lalat buah bactrocera dorsalis, Buah yang terserang
ditandai oleh lubang titik coklat kehitaman pada bagian pangkalnya, tempat
serangga dewasa memasukkan telur.
Umumnya telur
diletakkan pada buah yang tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari
langsung. Larva bertipe mulut haustellate
membuat saluran/gerekan di dalam buah dengan memakan daging buah serta
menghisap cairan buah dan dapat menyebabkan terjadinya infeksi oleh OPT lain,
seperti bakteri dan cendawan. Buah menjadi busuk dan biasanya gugur. Serangan
pada buah yang belum matang akan mangakibatkan buah matang prematur dan tidak
memenuhi standar mutu.
Gambar selanjutnya
adalah gambar daun mangga yang nama
ilmiahnya M.indica L. Yang terserang puru daun,
daun yang terserang ditandai dengan benjolan atau bisul daun, puru daun (Gall)
atau cecidium adalah suatau pertumbuhan berlebih pada jaringan ytanaman
yang disebabkan oleh binatang atau tumbuhan lainnya Zoocecidium disebabkan oleh
binatang dan fitocecidium disebabkan oleh tumbuhan, sedangkan puru daun mangga
disebabkan oleh Prontarinia spp gejala pada tanaman terserang terdapat
lubang, robekan atau hilangnya bagian yang terserang, tipe mulut hama ini tergolang
penggigit dan mengunyah atau penggigit saja.
Mekanisme
terbentuk puru pada daun hama penyebab puru mula-mula masuk/dimasukan melalui
jaringan yang masih muda, kemudian tinggal dan makan didalam inang, kemudian
cairan sukresi yang keluarkan hama tersebut memicu pertumbuhan sel dalam jumlah
banyak sehingga terbentuk puru pada jaringan tanaman.
Selanjutnya
adalah gambar batang mangga ( M. Indica) yang terserang oleh hama
penggerek batang umumnya adalah lepidoptera, coleoptera dan diptera yang
memiliki tipe mulut penggigit.mekanismenya masuk kedalam jaringan tanaman pada
fase larva dan dewasa, tinggal didalam jaringan batang tersebut merusak dengan
cara menggerek atau mengebor bagian tanaman dan memakannya.
Selanjutnya adalah gambar bagian Tanaman Tebu
(Saccharum officinarum L.) yaitu pucuk tebu yang terserang hama
penggerek pucuk daun (Scirpophaga excerptalis) dengan tipe mulut
penggigit. Serangan S. excerptalis merupakan penggerek yang
paling utama penyebab mati puser dibandingkan penggerek lainnya. Serangan
penggerek menyebabkan mati puser pada tanaman muda dan tua. Tanda atau ciri dari serangan hama penggerek
ini terlihat dari aktivitas ulat pada helaian daun karena serangannya lebih
banyak menyerang pada bagian daun dibandingkan dengan bagian batang.
Ulat yang berwarna putih kekuningan membuat lubang
gerekan melintang, menyebabkan beberapa lubang pada helaian daun, membuat
lorong gerek di ibu tulang daun dan lubang keluar ngengat dengan lorong gerek
lurus ke atas.
Tanaman yang terserang akan menunjukan bentuk yang tidak
teratur dan terlihat menguning pada beberapa bagian daun yang terserang.
Ulat lama kelamaan akan menyerang pada titik tumbuh dan melanjutkan membuat
terowongan pada batang utama pada tanaman tebu yang terserang tersebut.
Ciri ngengat penggerek ini memiliki warna sayap depan dan belakang berwarna
putih. Ngengat betina memiliki cirri spesifik terdapat spot warna merah pada
bagian ujung perutnya.
Warna merah ini tidak dapat ditemui pada jenis Scirpophaga lainnya.
Ngengat betina S. excerptalis meletakan telurnya secara berkelompok pada
bagian bawah daun. Telur diselimuti dengan rambut-rambut berwarna coklat
kekuningan yang berasal dari bagian anal dari tubuh induknya (Heri Prabowo dan
Supriyadi/Balittas).
Gambar selanjutnya adalah daun pisang (Musa sp) yang diserang ulat penggulung daun ( orionata
thrax ), ordo Lepidoptera,
pisang tipe mulutnya penggigit pengunyah ciri-ciri ulat merusak daun dengan
cara menggulung daun/pucuk dikit demi sedikit hama tersebut tinggal dan makan
didalam gulungan tersebut sampai membentuk pupa akan keluar dari gulungan
tersebut setelah imago.
Daun yang diserang ulat biasanya digulung sehingga
menyerupai tabung, dan apabila dibuka akan ditemukan larva di dalamnya. Larva
memotong bagian tepi daun kemudian digulung mengarah ke dalam. Larva yang masih
muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung
kecil. Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka larva
akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar. Di dalam
gulungan tersebut larva akan memakan daun dan biasanya gulungan tersebut
menjadi layu (Feakin,1972).
Selanjutnya adalah gambar bunga hias
bernama ilmiah handelem yang
terserang gigitan ulat daun (Doleschallia polibete)
gejala serangan daun sobek bergigi bekas gigitan ulat tersebut, tipe mulut dari
hama ini adalah tipe penggigit dan pengunyah, mekanismenya ulat mula -mula
menggigit bagian ujung daun dan terus hingga habis tinggal tulang daun saja.
Gambar
selanjutnya adalah daun jambu belanda ( Neolithocollethis
) yang terserang penggorok daun. Serangan disebabkan serangan
hama pengorok daun
atau hama putih (Liriomyza
huidobrensis Blanchard) ordo dari Diptera dengan tipe mulut menjilat mengisap. Daun yang terserang memperlihatkan
gejala bintik-bintik putih akibat tusukan ovipositor, dan berupa liang korokan
larva yang berkelok-kelok. Serangan berat dapat mengakibatkan hampir seluruh
helaian daun penuh dengan korokan, sehingga daun menjadi kering dan berwarna
coklat seperti terbakar atau mirip gejala busuk daun (Ditlin Horti, 2012).
Mekanismenya
merusak dengan cara menggorok jaringan daun tanaman, awalnya hama meletekan
telur didalam jaringan permukaan daun dengan cara menusukkan ovipositor, dan
larva menetas didalam daging daun dan menggorok daun, sehingga pada daun
terdapat alur-alur bekas korokan yang berliku jika tingkat keparahan tinggi
korokan bisa di seluruh helai daun.
Gambar
selanjutnya adalah daun kopi ( Koffea
sp ) yang terserang kutu sisik Famili Coccidae
dengan tipe mulut menusuk dan menghisap. ciri- ciri bentuk oval, pipih ada yang
seperti bintang sedikit yang sangat cembung. Tubuh ditutupi dengan sisik
berlapis lilin sehingga nampak mengkilat. Sisik ada yang berwarna hijau muda,
merah, hitam dan berkembang bersama-sama dengan tubuh.
Penyebaran
didaerah tropik dan subtropik. Telur diletakan dibawah tubuh induk, setelah
menetas nimpha akan menyebar. Bersifat poliphaga, antara lain menyerang pucuk
/bagian yang muda dari tanaman teh, kopi, kina, karet, jambu dan kapas,dll.
Gambar
yang terahir adalah daun beringin F. Benyamina
yang terserang thrips thysanoptera, tereb ciri-ciri gejalanya yaitu dan
menggulung atau melipat lipat sehingga dapat mengganggu dalam proses
fotosintesis.
Serangga
ini umumnya menyerang daun tanaman beringin (Ficus benyamina). Daun yang
diserangnya akan melipat dan menangkup. Bila tangkupannya dibuka , didalamnya
terlihat serangga Thrips itu. Bentuknya seperti jarum-jarum berjalan, bila
diganggu kadang bagian belakang tubuhnya (abdomen) mengangkat ke atas.Ukurannya
kecil berwarna hitam saat dewasa dan kecoklatan bila masih muda di permukaan
daun terlihat bercak-bercak berwarna putih kemudian berwarna coklat.
Selanjutnya, bentuk daun itu menjadi keriting dan tidak beraturan.
Pengendalian hama ini cukup sulit,sebab ia bersarang di dalam lipatan daun. Cara termudah adalah dengan membuang dan membakar daun atau ranting yang terserang atau dengan memberikan insektisida sistemik melalui tanah atau langsung ke daun.
Pengendalian hama ini cukup sulit,sebab ia bersarang di dalam lipatan daun. Cara termudah adalah dengan membuang dan membakar daun atau ranting yang terserang atau dengan memberikan insektisida sistemik melalui tanah atau langsung ke daun.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
kita dapat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Penyebab busuk buah cabai adalah lalat
buah bactrocera dorsalis,puru daun
mangga Prontarinia spp,penggerek batang
mangga lepidoptera, coleoptera dan diptera,penggerek pucuk tebu Scirpophaga
excerptalis.
2.
Sedangkan penggulung
daun pisang disebabkan hama orionata thrax,bunga hias handelem Doleschallia
polibete,penggorok daun jambu belanda
Liriomyza huidobrensis,Kutu sisik daun kopi Famili Coccidae,dan penggulung daun beringin disebabkan oleh thrips
thysanoptera, tereb.
3.
Tipe mulut bactrocera dorsalis adalah haustellat,
Prontarinia spp adalah penggigit dan pengunyah, lepidoptera, coleoptera dan
diptera adalah penggigit, Scirpophaga excerptalis adalah penggigit pengigit,.
4.
Sedangkan orionata thrax
adalah penggigit, Doleschallia polibete adalah penggigit dan pengunyah, Liriomyza huidobrensis adalah menjilat
mengisap,Kutu sisik daun kopi Famili Coccidae adalah menusuk
dan menghisap,dan thrips
thysanoptera, tereb tipe mulut pengisap.
5.
Gejala yang ditimbulkan adalah busuk
buah cabai, puru daun mangga terdapat benjolan atau bintik-bintik, penggerek
batang mangga batang mati terdapat bekas gigitan/pengeboran oleh hama,
penggerek pucuk daun tebu terdapat lubang bekas gigitan hama, penggulung daun
pisang gejala daun menggulung teerdapat gigitan ulat, bunga handelem terdapat
gigitan pada daun, penggorok terdapat alur korokan, kutu sisik daun kopi
terdapat bintik hitam pada ranting daun, dan daun beringin menggulung karna
thrips.
V. DAFTAR
PUSTAKA
Adawiah.2013.
Pengenalan Gejala Serangan Hama Dan Tipe Mulutnya. http://adawiiah.blogspot.com/2013/11/laporan-pengenalan-gejala-serangan-hama.html. Diakses
Tanggal 23 Maret 2014 pukul 21.08 WIB.
Ajeng.2008.Lalat
Buah danPengendaliannya.http://agustinaajeng.wordpress.com. Diakses tanggal 12
Maret 2014 Pukul 11.00 WIB.
Badan
penelitian dan pengembangan perkebunan.2008. Penggerek Pucuk Tebu: Hama Penting
Tebuh.http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/?p=4141.
diakses
tanggal 14 Maret 2014 Pukul 20.03 WIB.
Dinas
pertanian Majalengka.2012.Pengendalian Lalat buah (Bactrocera sp.) Pada TanamanCabahi.http://distan.majalengkakab.go.id/bidth/index.php?option=com_content&view=article&id=3:lalat-buah-pada-cabai-&catid=2:berita.Diakses
tanggal 14 Maret 2014 Pukul 20.22 WIB.
Niaga Swadaya.Hama dan PenyakitTumbuhan.http://books.google.co.id/books?id =jI6znGYI7MC&pg=PA17&lpg=PA17&dq=Ulat+daun+%3D+handeuleum+Doleschallia+polibete&source=bl&ots=gc1WG3ypm4&sig=dYsvQpobsZaepwJJqO6_EHaOnUo&hl=id&sa=X&ei=kw4vU5OuMM_wrQfi_4GQDA&redir_esc=y#v=onepage&q=Ulat%20daun%20%3D%20handeuleum%20Doleschallia%20polibete&f=false.Diakses
Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 19.20 WIB.
Rityadi
, Dwi. 2011.Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada
tanaman.http://www.slideshare.net/nudiisidun/mekanisme-serangan-gejala-serangan-hama-pada-tanaman.Diakses
tanggal 12 Maret 2014 Pukul 10.30 WIB.
LAMPIRAN
ACC
Post a Comment