PERAN COMMUNITY WORKERS DALAM PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
(Tugas Mata
Kuliah Pengembangan Masyarakat)
Oleh
Budi Setiawan 1214121040
Pamungkas Desta Swandaru 1214121116
Rumse Fitriana S 1314121024
Triono 1214121220
Wening Tyas Aprilia 1214121225
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
PEMBAHASAN
Pengembangan Masyarakat dikenal sebagai salah satu
metode pekerjaan sosial (social work) yang tujuan utamanya untuk memperbaiki
kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada
mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial. Menurut Jhonston (1988),
Pengembangan Masyarakat merupakan spesialisasi atau setting praktek pekerjaan
sosial yang bersifat makro (macro practice).
Pengertian
pekerjaan sosial yang dikemukakan oleh Charles Zastrow (1982), yang
dikutip oleh Dwi Heru Sukoco (1995:7) sebagai berikut:
"Pekerjaan
sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki
kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat
yang memungkinkan mereka mencapai tujuan".
Dari
pengertian di atas, maka seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi
masyarakat yang baik dan teratur dalam menjaga setiap keberfungsian elemennya
yang menjadi para pemeran berbagai peran yang ada di dalam masyarakat.
menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan relasi-relasi yang ada
didalamnya untuk bisa memberikan keterikatan di antara para pemegang peran
tersebut,
Sedangkan
menurut Soerjono Soekanto (1990) mendefinisikan peranan sebagai: Suatu
konsep perihal apa-apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai suatu organisasi. Peranan meliputi norma-norma yang
dihubungkan dengan posisi/tempat seseorang dalam masyarakat.
Heru Sokoco
(1995:22-27) menjelaskan fungsi dan peran pekerja sosial sebagai berikut :
a. Membantu orang meningkatkan dan
menggunakan kemampuannya secara efektif untuk melaksanakan tugas-tugas
kehidupan dan memecahkan masalah-masalah sosial yang mereka alami.
b. Mengkaitkan orang dengan
sistem-sistem sumber
c. Memberikan fasilitas interaksi
dengan sistem-sistem sumber
d. Mempengaruhi kebijakan sosial
e. Memeratakan atau menyalurkan
sumber-sumber material.
Peranan Pekerjaan Sosial
a.
Sebagai pemercepat perubahan (enabler)
Sebagai
enabler, seorang pekerja sosial membantu individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat dalam mengakses Sistem sumber yang ada,
mengidentifikasi masalah dan mengembangkan kapasitasnya agar dapat mengatasi
masalah untuk pemenuhan kebutuhannya.
b.
Sebagai perantara (broker)
Peran
sebagai perantara yaitu menghubungkan individu-individu, kelompok-kelompok
dan masyarakat dengan lembaga pemberi pelayanan masyarakat dalam hal ini;
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Pemerintah, agar dapat
memberikan pelayanan kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat yang membutuhkan bantuan atau layanan masyarakat.
c.
Pendidik (educator)
Dalam
menjalankan peran sebagai pendidik, community worker diharapkan mempunyai
kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan benar serta mudah diterima
oleh individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat yang menjadi
sasaran perubahan.
d.
Tenaga ahli (expert)
Dalam
kaitannya sebagai tenaga ahli, pekerja sosial dapat memberikan masukan, saran,
dan dukungan informasi dalam berbagai area (individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat).
e.
Perencana sosial (social planner)
Seorang
perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang
dihadapi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menganalisa
dan menyajikan alternative tindakan yang rasional dalam mengakses Sistem sumber
yang ada untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat.
f.
Fasilitator
Pekerja
sosial sebagai fasilitator, dalam peran ini berkaitan dengan menstimulasi atau mendukung
pengembangan masyarakat. Peran ini dilakukan untuk mempermudah proses
perubahan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat, menjadi
katalis untuk bertindak dan menolong sepanjang proses pengembangan dengan
menyediakan waktu, pemikiran dan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam proses
tersebut.
Menurut Jim
Ife,2002, peran pekerja sosial antara lain:
a.
Peranan Fasilitatif
Peranan praktek yang dikelompokan ke dalam peranan
fasilitatif merupakan peranan yang dicurahkan untuk membangkitkan semangat atau
memberi dorongan kepada individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat untuk menggunakan potensi dan sumber yang dimiliki untuk
meningkatkan produktivitas dan pengelolaan usaha secara efisien.
b.
Peranan Educational
Pekerja sosial memainkan peranan dalam penentuan agenda,
sehingga tidak hanya membantu pelaksanaan proses peningkatan peningkatan
produktivitas akan tetapi lebih berperan aktif dalam memberikan masukan dalam
rangka peningkatan pengetahuan, keterampilan serta pengalaman bagi individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran pendidikan ini dapat dilakukan dengan
peningkatan kesadaran, memberikan informasi, mengkonfrontasikan, melakukan
pelatihan bagi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.
c.
Peranan-peranan Representasional
Pekerja
sosial melakukan interaksi dengan badan-badan di masyarakat yang bertujuan bagi
kepentingan individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat. Peranan
ini dilakukan, antara lain dengan : mendapatkan sumber-sumber dari luar tetapi
dengan berbagai pertimbangan yang matang, seperti bantuan modal usaha,
pelatihan pengembangan potensi dan produktivitas dari berbagai donator.
d.
Peranan Teknis
Di
sini pekerja sosial melakukan pengumpulan dan analisis data, kemampuan
menggunakan komputer, kemampuan melakukan presentasi secara verbal maupun
tertulis, manajemen serta melakukan pengendalian finansial, dan melakukan need
assessment terhadap pengembangan potensi individu-individu,
kelompok-kelompok dan masyarakat. Peran-peran ini dapat dilakukan pekerja
sosial bersama individu-individu, kelompok-kelompok dan
masyarakat melakukan mendapatkan informasi dan data yang dapat digunakan
baik untuk mengundang perhatian dari stakeholders untuk mengembangkan potensi
tetapi juga membantu mempromosikan.
Dengan
demikian, pekerjaan sosial memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan potensi individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat.
Menurut Dorang Luhpuri dkk (2000)
adalah :
a. Fasilitator
Merupakan peranan yang bertujuan untuk
mempermudah upaya pencapaian tujuan sehat dengan cara menyediakan atau
memberikan kesempatan dan fasilitas yang diperlukan klien untuk mengatasi
masalahnya, memenuhi kebutuhannya, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya
dengan cara:
1. Mendampingi
klien dalam setiap tindakan
2. Memberikan
dukungan emosional yang diperlukan klien agar klien merasa diperhatikan dan
terpenuhi kebutuhan emosionalnya
3. Berupaya
membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya
b. Mediator
Memberikan layanan mediasi jika klien
mengalami konflik dengan pihak lain atau orang lain agar dicapai kesesuaian
antara tujuan dan kesejahteraan diantara kedua belah pihak.
c. Advokator
Memberikan layanan pembelaan bagi klien yang
berada dalam posisi yang dirugikan sehingga memperoleh haknya kembali.
d. Liason
Memberikan informasi yang diperlukan keluarga
mengenai kondisi klien dan kondisi lembaga agar dapat memberikan pertimbangan
yang tepat dalam menentukan tindakan demi kepentingan klien.
e. Konselor
Memberikan pelayanan konsultasi kepada klien
yang ingin mengungkapkan permasalahannya. Pekerja sosial harus menyadari
permasalahannya serta melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki klien. Ia juga
harus memberikan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
f. Penghubung
Merupakan peranan yang menghubungkan antara
klien dengan keluarga, antara klien dengan lembaga terkait, maupun penghubung
antara klien dengan sumber lain yang dapat membantu dalam usaha pemecahan
masalah klien. Selain itu, harus memberikan informasi-informasi yang diperlukan
oleh keluarga tentang kondisi klien pekerja sosial harus mampu memberikan
informasi tentang kondisi keluarga demi kepentingan klien.
g. Pembimbing
Sosial Kelompok
Memberikan intervensi pada sejumlah klien
yang berkumpul dan berbagi berbagai isu (topik yang mereka minati) melalui
pertemuan yang teratur dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan yang
telah disusun bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Ife, Jim. 2002.
Community Development. Longman.
Australia.
Jhonston, Mary.
1998. Relasi Dinamis Antara Pekerja
Sosial dengan Klien dalam
Setting Rumah Sakit. STKS. Bandung.
Luphuri,
Dorang. 2009. Pembangunan Sosial : Model
dan Indikator. Lembaga Studi
Pembangunan. STKS. Bandung.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi
Suatu Pengantar, Rajawali Press. Jakarta.
Sukoco, D,
Heru. 1991. Profesi Pekerjaan Sosial dan
Proses Pertolongannya.
Koperasi Mahasiswa STKS. Bandung
Zastrow, H,
Charles. 1998. The Practice of Social
Work. International Thomson
Publishing Company. California. USA
Post a Comment