DETEKSI
DAN IDENTIFIKASI OPT SERANGGA PADA
KOMODITAS
DDG (DRIED DISTILERS GRAIN)
DARI
CINA DAN INDIA
(Laporan Praktikum Karantina Tumbuhan)
Oleh
Triono
1214121220
Kelompok 1
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pakan
merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan
dan kehidupan makhluk hidup. Pakan menjadi faktor utama usaha peternakan. Tersedianya
pakan yang cukup kualitas, kuantitas dan kontinuitas sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan. Saat ini industri pakan di
Indonesia sangat tergantung bahan pakan impor.
Dalam lalu lintas inpor
untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dalam negeri, kemungkinan OPT terbawa
kedelai baik gulma maupun hama dan penyakit. Untuk itu penting tindakan
karantina untuk mencegah OPT yang menjadi target masuk dan menyebar di
Indonesia, selain itu dengan mengetahui OPT yang terbawa akan dapat menentukan
tindakan selanjutnya apakah dilakukan tindakan atau inpor dihentikan.
Untuk
itu penting dilakukanya praktikum ini untuk mendeteksi dan mengidentifikasi OPT
Serangga pada komuditas DDG (dried
distilers grain) dari Cina dan India, untuk mencegah masuk dan keluarnya
OPT yang akan merugikan, selain itu mengetahui tindakan selanjutnya apakah
dilakukan tindakan ataukan inpor dihentikan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini di antaranya adalah
:
1. Mengetahui
jenis OPT serangga yang terbawa pada DDG dari Cina dan India,
2. Mengetahui
jumlah OPT serangga yang terbawa pada DDG.
3. Mngetahui
cara deteksi dan identifikasi OPT yang dilakukan.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1
Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah nampan, plastik, cawan petri, ATK, dan kamera.
Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan yaitu DDG (Dried Distilers
Grain) impor dari China dan India.
3.2
Prosedur
Kerja
Adapun prosedur yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah dengan langkah sebagai berikut:
1. Disiapkan
alat dan bahan yang digunakan.
2. Diletakkan
DDG pada nampan secara bertahap
3. Dicari/
dideteksi OPT serangga yang terdapat pada DDG
4. Dikumpulkan
OPT serangga pada cawan petri
5. Diidentifikasi
jenis OPT serangga yang terbawa pada DDG
6. Dihitung
dan dokumentasikan serangga yang didapatkan.
III.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Adapun hasil
dari pengamatan adalah sebagai berikut :
Kelompok
|
Foto
|
Keterangan
|
1
|
Nama hama :
Lasioderma serricorne
Jumlah :
300 Imago
28 Larva
|
|
2
|
Larva
Imago
|
Nama hama :
Sitophilus oryzae
Jumlah :
134 Imago
1 Larva
|
3
|
Nama hama :
Araecerus fasciculatus
Jumlah :
542 Imago
|
4
|
Nama hama :
Sitophilus oryzae
Jumlah :
7 Imago
Nama hama :
Cryptolestes pusillus
Jumlah :
1 Imago
|
|
5
|
Sitophilus
oryzae
Cryptolestes pusillus
|
Nama hama :
Sitophilus oryzae
Jumlah :
36 Imago
Nama hama :
Cryptolestes pusillus
Jumlah :
2 Imago
|
6
|
Nama hama :
Araecerus fasciculatus
Jumlah :
350 Imago
|
|
7
|
Nama hama :
Sitophilus oryzae
Jumlah :
96 Imago
Nama hama :
Cryptolestes pusillus
Jumlah :
22 Imago
|
|
8
|
Nama hama :
Lasioderma serricorne
Jumlah :
30 Imago
|
3.2
Pembahasan
Dari
hasil pengamatan Ditemukan OPT serangga yaitu pada komoditas DDG dari Cina dan
India ditemukan OPT Lasioderma serricorne.
Sitophilus
oryzae dan Cryptolestes pusillus pada komuditas jagung dari Brazil serta pada komuditas pinang dari Banglades terdapat Araecerus fasciculatu.
1.
DDG
(Dried Distilers Grain)
Lasioderma
serricorne
Tergolong ke
dalam hama gudang, disebut hama gudang karena OPT tersebut merusak produk
pertanian saat berada di dalam gudang atau pada masa penyimpanan dan
menimbulkan kehilangan serta kerugian hasil selama produk tersebut disimpan.
Tidak hanya menyerang hasil panen yang berupa biji-bijian yang disimpan, hama
gudang juga dapat menyerang produk kering yang disimpan.
Hama ini juga
lebih dikenal dengan nama kumbang tembakau, karena salah satu inang dari hama
ini adalah tembakau. Serangga kecil ini penyebab utama kerusakan daun tembakau
di dalam tempat penyimpanan (Nadiah, 2014).
Klasifikasi Lasioderma serricorne
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Order : Coleoptera
Famili : Anobiidae
Genus : Lasioderma
Spesies : Lasioderma
serricorne
2.
Bungkil
Jagung
Sitophilus
oryzae
Termasuk hama gudang
yang banyak ditemukan
diberbagai negara di seluruh dunia terutama beriklim panas. Betina sebelum
meletakkan telur terlebih dahulu membuat lubang dalam butiran beras maupun
biji-bijian kemudian lubang ditutup dengan cairan pekat (gelatinoum). Stadium
telur berlangsung sekitar 7 hari, telur berwarna putih dan panjangnya kira-kira
0,5 mm. Larva hidup dalam biji beras
dengan memakan isi biji. Fase larva merupakan fase yang merusak biji. Larva
mengalami 3-4 instar selama 18 hari, berwarna putih dan panjang tubuh berkisar
4-5 mm. Larva instar akhir biasanya akan membentuk kokon dan tetap berada dalam
bahan makanan atau butiran beras atau jagung. Setelah menjadi pupa kemudian
kumbang muda keluar dari beras. Kumbang dewasa makan beras sebelah luar
sehingga tampak berlubang-lubang. Imago dapat bertelur 300-400 butir telur
selama hidupnya 4-5 bulan. Ukuran tubuh 3,3 mm, berwarna gelap kecoklatan
dengan moncong panjang dari bagian kepala. Untuk mengadakan perkawinan imago
betina bergerak di sekitar bahan makanan dengan membebaskan seks feromon untuk
menarik perhatian imago jantan. Imago jantan memiliki moncong yang pendek,
dengan gerakan lebih lambat daripada betina (Borror, 1996).
Klasifikasi
S. oryzae adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Coleoptera
Famili : Curculionidae
Genus : Sitophilus
Spesies :
Sitophilus oryzae
Cryptolestes
pusillus
C. pusillus juga
merupakan hama gudang memakan
biji-bijian sehingga biji menjadi rusak. Kerusakan yang disebabkan oleh hama
ini tidak dapat dibedakan dari yang disebabkan oleh banyak serangga yang
tersimpan-produk lainnya, kecuali dengan identifikasi serangga ini. Larva dan
imago memakan biji-bijian dan akan
menggali ke dalam biji-bijian. Tindakan pengendalian yang digunakan untuk mengontrol C. pusillus adalah mereka yang umumnya sama
seperti metode yang digunakan untuk mengontrol kutu-kutuan. Sanitasi adalah langkah pertama dalam pengendalian
produk disimpan hama serangga. Aplikasi insektisida untuk penyimpanan kosong
dianjurkan untuk membunuh hama yang mungkin ada. Penerapan insektisida
pelindung untuk komoditas seperti yang ditempatkan ke dalam penyimpanan sering
direkomendasikan. Parasitoid, Cephalonomia
waterstoni, memiliki potensi untuk mengendalikan hama ini bila digunakan
sebagai bagian dari program pengelolaan hama terpadu. Umumnya, penggunaan akhir
komoditas akan menentukan berapa banyak serangga bisa ditoleransi sebelum
kontrol diperlukan, ini akan tergantung pada apakah komoditas tersebut akan
digunakan untuk hewan atau konsumsi manusia, sebagai komponen baku untuk barang
non-dimakan, dan apakah komoditas yang akan diekspor (Natawigena, 1992).
Klasifikasi
dari C. pusillus ini yaitu :
Genus: Cryptolestes
Spesies: Cryptolestes pusillus
3.
Bungkil
Pinang
Araecerus
fasciculatus
A. fasciculatus adalah
hama di gudang tempat penyimpanan, yang biasa terdapat pada kopi dan pinang. Stadia
paling merusak adalah larva yang dapat ditemukan di biji kopi walaupun biji
kopi tersebut telah dikeringkan dan hampir ditemukan di seluruh daerah tropis
dan subtropis. Ciri-ciri kumbang yaitu pada bagian elytra dan
protoraksnya terdapat banyak bercak yang berwarna terang, elytra lebih
pendek dibandingkan abdomen. Ukuran tubuh antara 3-5 mm, berwarna coklat gelap
atau coklat kelabu dengan tipe antena clubbed (menggada) dengan 3 ruas
terakhir membesar. Kumbang betina dapat bertelur sebanyak 50 butir dengan
siklus hidup selama 46-68 hari. Bila tersedia pakan yang cukup akan bertahan
selama 17 minggu. Telurnya diletakkan di permukaan material dan baru akan
menetas setelah 9 hari. Larva langsung
melakukan penggerekan dan selanjutnya masuk kedalam biji pinang dengan
meninggalkan sisa-sisa gerekan yang berupa tepung (Hariyadi, 2000). \
Klasifikasi
Araecerus fasciculatus
Kerajaan : Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo : Coleoptera
Famili : Anthribida
Genus : Araecerus
Spesies : Araecerus fasciculatus (Fabricius)
IV. KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa:
1.
Ditemukan OPT serangga yaitu pada
komoditas DDG dari Cina dan India ditemukan OPT Lasioderma serricorne. Sitophilus oryzae dan Cryptolestes pusillus pada
komuditas jagung dari Brazil serta pada komuditas pinang dari Banglades
terdapat Araecerus fasciculatu.
2.
Jumlah Lasioderma serricorne yang terbawa pada DDG yaitu imago sebanyak
300 dan larva sebanyak 28.
3.
OPT ditemukan sangat banyak perlu
dilakukan pengendalian hama gudang sebelum masuk ke Indonesia.
4.
Seluruh serangga yang ditemukan termasuk
dalam hama gudang.
5.
Seluruh serangga ber Ordo Coleoptera dan
imagonya berupa kumbang.
DAFTAR
PUSTAKA
Borror, D.J., Triplehorn, C.A
& N.F.Johnson. 1996. Pengenalan
Pelajaran
serangga. Edisi VI. UGM
Press. Yogyakarta.
Hariyadi, R.S., M. Hoedaya, A.
Rahayu, Harsojo. 2000. Pengaruh radiasi
sinar gamma pada hama biji kopi Araecerus
fasciculatus de geer (Coleoptera: Anthribidae). Pusat aplikasi
isotop dan radiasi BATAN.
Nadiah,
Annisrien.2014. Ancaman Lasioderma Serricorne pada
Gudang Tembakau. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan (BBPPTP). Surabaya.
Natawigena,
Hidayat.1992.Dasar-Dasar Perlindungan
Tanaman.Tron komputers.Bandung.
Rukmana dkk,.
1997. Hama Gudang . Penebar Swadaya. Jakarta.
Sanjaya dan Widayanti.
2006. Penggenalan Serangga Hama Gudang. SEAMEO BIOTROP. Bogor.
Tandisbang. 2008. Penggelolaan
Hama Pascapanen. LIPI. Jakarta.
LAMPIRAN
Post a Comment